Minum Teh saat Berbuka Puasa, Disarankan atau Tidak untuk Kesehatan?

TEMPO.CO, Jakarta - Mendekati waktu berbuka puasa saat Ramadan, umat Muslim akan menyiapkan menu makanan dan minuman. Teh manis selalu menjadi opsi pilihan minuman yang menyegarkan dahaga. Melansir dari laman Pusat Jurnal Ilmiah Universitas Medan Area, nyatanya mengonsumsi teh manis bisa berisiko memicu gangguan kesehatan terutama pencernaan manusia. Seperti halnya perut kembung, tubuh lemas, dan berat badan naik.

Hal itu terjadi jika minum teh yang dikonsumsi memiliki kadar gula terlalu tinggi, padahal dari segi medis puasa di hari pertama dapat menurunkan gula darah. Untuk itu konsumsi teh manis, harus tahu berapa kadar gulanya untuk menyeimbangkan tubuh.

Masih dari sumber yang sama, menyebut bahwa orang dengan penyakit bawaan maag tidak dianjurkan berbuka puasa dengan teh karena di dalamnya juga terdapat kafein meskipun tidak sepekat kopi.

Mengulik dari Medical News Today, meskipun demikian sebuah penelitian yang dilakukan memperlihatkan jika kandungan kafein pada teh mampu menekan nafsu makan sehingga memungkinkan seseorang menjalani puasa sepanjang hari.

Jenis teh hijau bahkan mampu meningkatkan rasa kenyang seseorang. Artinya minum teh untuk berbuka secara medis tergolong aman dengan catatan melihat kondisi tubuh, memperhatikan kadar gula teh, dan jenis teh yang dikonsumsi.