Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Mus Mulyadi Tutup Usia, Awas Diabetes Menyerang Banyak Organ

Sebelum meninggal dunia, Mus Mulyadi menderita diabetes bertahun-tahun. Penyakit ini bahkan telah membuatnya kehilangan penglihatan.

11 April 2019 | 13.20 WIB

Penyanyi Mus Mulyadi. Dok.TEMPO/ Novi Kartika
Perbesar
Penyanyi Mus Mulyadi. Dok.TEMPO/ Novi Kartika

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar duka tengah terdengar dari dunia hiburan. Musisi keroncong legendaris, Mus Mulyadi, dikabarkan tutup usia pada Kamis pagi, 11 April 2019. Sebelum meninggal, Mus Mulyadi menderita diabetes menahun. Bahkan, diabetes yang dideritanya telah membuat penglihatannya hilang sejak beberapa tahun lalu.

Baca:
Penyanyi Keroncong, Mus Mulyadi Meninggal Dunia

Komplikasi penyakit pada pasien diabetes memang sangat mungkin terjadi jika gula darah sering tidak terkontrol. Tingginya gula dalam darah bisa merusak pembuluh darah kecil maupun besar di seluruh tubuh, mulai dari kepala hingga kaki. Tanpa disadari kerusakan itu terus berlangsung hingga akhirnya muncul gejala.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Begini Diabetes Menyerang Organ Tubuh, seperti Dialami Oon "Project Pop"", https://lifestyle.kompas.com/read/2017/01/13/141700723/begini.diabetes.menyerang.organ.tubuh.seperti.dialami.oon.project.pop..
Penulis : Dian Maharani

Tingginya gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah kecil maupun besar di seluruh tubuh, mulai dari kepala hingga kaki. Kerusakan pada pembuluh darah ini membuat organ tubuh tidak mendapat asupan yang baik sehingga terjadi kerusakan.

Organ tubuh yang paling sering diserang diabetes antara lain jantung yang menyebabkan penyait jantung, otak yang menyebabkan stroke, ginjal yang membuat gagal ginjal, dan mata yang menyebabkan kebutaan seperti yang dialami Mus Mulyadi.

Hasil riset dari Amerika Serikat mengungkapkan bahwa penderita diabetes dewasa memang dapat terjangkit diabetic macular edema (DME), yakni sebuah kondisi diabetes yang bisa menyebabkan kebutaan.

Sayangnya, penelitian yang dilansir dari Reuters ini menemukan hanya 45 persen dari responden yang mengaku mendapatkan informasi dari dokter mereka. Sedangkan hampir 30 persen dari mereka sudah kehilangan penglihatannya.

“Kemunculan DME umumnya berupa penebalan pada retina mata. Jadi sangat penting untuk menangkap gejala DME lebih dini karena sebenarnya kondisi ini bisa diatasi,” kata Dr Neil M Bressler, yang melakukan penelitian ini di Wilmer Eye Institute of Johns Hopkins University School of Medicine and Hospital di Baltimore.

Deteksi dengan uji mata yang melibatkan dilasi pupil mata juga tak kalah penting. Ini digunakan agar DME dapat segera diobati sehingga tidak menyebabkan kebutaan. Oleh karena itu, banyak institusi kesehatan di Amerika Serikat merekomendasikan pemeriksaan tahunan rutin pada mata untuk memantau masalah penglihatan lebih dini pada mereka yang terkena diabetes.


"Hasil riset ini sangat penting karena menunjukkan bahwa banyak penderita diabetes yang tidak menyadari potensi atau risiko sebenarnya terhadap penglihatan mereka akibat diabetes yang dialami," ujar Dr Lee Jampol yang meneliti mengenai diabetes dan penglihatan di Northwestern University di Chicago. Oleh karena itu, baik pasien maupun paramedis seharusnya lebih peduli mengenai risiko terhadap penglihatan yang disebabkan diabetes.

"Setiap orang yang mengalami diabetes seharusnya dirujuk untuk mendapatkan layanan kesehatan yang memadai yang bisa mengevaluasi retina mata mereka terkait DME sehingga komplikasi yang bisa diobati untuk mencegah kehilangan penglihatan bisa dilakukan," ujar Bressler.

Baca:
Waldjinah dan Mus Mulyadi Tampil dengan Penerusnya

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus