Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Hipertiroid terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroksin. Kondisi ini mempercepat metabolisme tubuh yang menyebabkan penurunan berat badan yang tidak direncanakan, dan membuat detak jantung tak teratur. Lantas, apa gejala umum hipertiroid?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip di situs mayoclinic.org, hipertiroid mampu meniru gejala gangguan kesehatan lainnya, sehingga menyulitkan dokter untuk mendiagnosa. Namun, secara umum hipertiroid dapat ditandai dengan:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Penurunan berat badan yang tidak disengaja, bahkan ketika nafsu makan dan asupan makanan tetap sama atau meningkat
2. Detak jantung cepat (takikardia), biasanya lebih dari 100 detak per menit.
3. Detak jantung tidak teratur (aritmia), dan jantung berdebar-debar (palpitasi)
4. Nafsu makan meningkat
5. Gugup, cemas, dan mudah tersinggung
6. Tremor, biasanya gemetar halus di tangan dan jari berkeringat
7. Perubahan pola menstruasi
8. Peningkatan kepekaan terhadap panas, perubahan pola buang air besar (terutama buang air besar yang lebih sering)
9. Kelenjar tiroid yang membesar (gondok), yang mungkin tampak sebagai pembengkakan di pangkal leher
10. Kelelahan, kelemahan otot, sulit tidur, penipisan kulit, rambut rapuh
Sementara itu, berdasar Clevelandclinic di situsnya clevelandclinic.org, beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan hipertiroid, meliputi:
1. Penyakit Graves
Pada gangguan ini, sistem kekebalan menyerang tiroid, sehingga tiroid menghasilkan banyak hormon tiroid. Penyakit Graves menjadi penyebab paling umum dari hipertiroid, dengan presentasi sekitar 85 persen kasus.
2. Nodul tiroid
Nodul tiroid adalah benjolan atau pertumbuhan sel di kelenjar tiroid. Mereka dapat menghasilkan lebih banyak hormon dari pada yang dibutuhkan tubuh, dan jarang bersifat kanker.
3. Tiroiditis
Tiroiditis adalah peradangan kelenjar tiroid, yang mungkin menyakitkan atau tidak nyeri. Setelah seseorang mengalami tiroiditis, tiroid mungkin tidak dapat pulih, sehingga akan menyebabkan hipotiroidisme.
4. Berlebihan mengkonsumsi yodium
Mengkonsumsi terlalu banyak yodium dapat membuat kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebihan atau hipertiroid.
DELFI ANA HARAHAP
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.