Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Eritromelalgia merujuk pada gangguan saraf dan pembuluh darah yang berakibat pada kulit memerah dan terasa rasa nyeri seolah terbakar. Sejumlah orang dengan eritromelalgia juga kerap mengalami kesemutan ringan. Eritromelalgia paling umum memengaruhi bagian tangan dan kaki.
Mengutip Medical News Today, eritomelalga terbilang sangat langka, yakni diperkirakan hanya menyerang 2 dari 100.000 orang.
Baca juga : Distorsi Ukuran dan Persepsi di Gangguan Saraf Sindrom Alice in Wonderland
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Episode eritromelalgia disebut flare-up. Mengutip healthline, ini terjadi ketika tubuh terkena pemicu tertentu. Flare-up umumnya bermula dari kulit gatal yang berkembang menjadi rasa nyeri.
Area Kulit Memerah
Area kulit tersebut pun kemudian menjadi merah dan hangat bila disentuh. flare-up disebabkan oleh peningkatan suhu tubuh. Ini biasanya terjadi ketika:
- mengenakan pakaian yang menggerahkan
- dehidrasi
- berada di lokasi yang hangat
- stres
- minum alkohol
- mengonsumsi makanan pedas
- berolahraga
Pada sebagian besar kasus eritromelalgia, tidak ditemukan penyebab yang pasti. Tetapi ada beberapa penyebab yang diketahui. Eritromelalgia dapat menjadi efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti bromokriptin, siklosporin, norefedrin, dan rosuvastatin.
Selain itu, terkadang eritromelalga dapat menjadi dampak dari kondisi medis lain seperti sklerosis multipel, neuropati perifer, lupus, rheumatoid arthritis, dan polisitemia vera.
Perawatan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip sebuah penelitian oleh Joost Drent dan Stephen Wazman yang rilis di National Library of Medicine, mutasi pada gen bernama SCN9A juga dapat menyebabkan eritromelalgia. Mutasi gen ini dapat berjalan dalam keluarga dan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Perawatan untuk eritromelalgia biasanya meliputi perawatan topikal, obat oral, dan obat IV. Prosedur perawatan eritromelalgia kan tergantung pada gejalanya, perkembangan penyakit, dan bagaimana respons pasien dalam perawatan awal. Perawatan umumnya menggunakan metode:
- Perawatan topikal. Dokter mungkin akan memberi resep krim atau gel untuk menenangkan kulit dan mengurangi rasa sakit saat kambuh. Krim yang diberikan biasanya berbasis lidokain atau capsaicin.
- Obat-obatan oral. Ada berbagai obat oral yang dapat membantu pengobatan eritromelalgia seperti obat anti-inflamasi, obat nyeri saraf, aspirin, atau antidepresan.
- Obat IV. Dokter mungkin merekomendasikan perawatan obat IV jika eritromelalgia parah atau tidak dikendalikan oleh perawatan topikal atau oral.
Selain itu, penanganan rasa sakit dan kemerahan dari flare-up dapat dilakukan secara mandiri di rumah berdasarkan arahan dari dokter. Penggunaan kipas angin, air dingin, atau kompres es dapat membantu menormalkan bagian tubuh yang terdampak. Lakukan dengan hati-hati dan hindari membiarkan kulit menjadi terlalu dingin atau membiarkannya kembali memanas terlalu cepat.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Begini Efeknya Setelah Mengidap Covid-19
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.