Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Nasi Bakar Majapahit, Menarik Perhatian karena Mirip Sushi

Di dalam sepaket menu mirip sushi itu terdapat tiga rol nasi yang dibungkus daun pisang. Ketiganya disandingkan dengan urap dan ayam goreng kering.

25 Juni 2018 | 12.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Nasi Bakar Majapahit di Restoran Collage, Hotel Pullman, Central Park. Tempo/Francisca Christy Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Tak semua orang Indonesia doyan makan sushi. Citarasa yang asing di lidah serta bumbu dan cara masak yang tidak cocok merupakan salah satu alasannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Padahal, beberapa di antara yang tak menggemari menu populer khas Jepang itu mungkin saja acap tergoda dengan cara penyajiannya. Nasi kepal berisi salmon yang dibungkus nori, misalnya. Secara penampilan, cukup menggugah selera.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berangkat dari kepopuleran penyajian sushi, pihak Collage Restaurant, salah satu restoran Pullman Hotel Central Park, Jakarta Barat, pun menciptakan nasi bakar dengan ciri visual yang senada dengan gulungan nori itu. 

“Kami hidangkan dalam bentuk gulungan kecil-kecil seperti sushi,” kata Sous Cheff Collage Restaurant, Hermintarto Prasetyo, yang menyajikan nasi bakar ini pada makan siang Kamis lalu, 21 Juni 2018.

Menu nasi bakar racikan Chef Tyo—sapaan akrabnya—ditampilkan di atas piring. Di dalam sepaket menu itu terdapat tiga rol nasi yang dibungkus daun pisang. Ketiganya disandingkan dengan urap dan ayam goreng kering. 

“Nama nasi bakar ini adalah nasi bakar Majapahit,” kata sang chef. Tak ada alasan pasti mengapa penamaannya menggunakan nama kerajaan kuno. Dimungkinkan lantaran chef penciptanya, Dewa Putu Rai, mengagumi sejarah kerajaan terkuat di Pulau Jawa itu.

Berbeda dengan nasi bakar pada umumnya yang dibungkus dengan campuran lauk-pauk, menu pendamping nasi bakar Majapahit justru dipisahkan. Nasi bakar itu hanya dibumbui dengan sedikit garam dan diuleni dengan teri Medan. Namun, meski kecil, teri itu berkontribusi besar menyumbangkan rasa lain pada nasi bakar. Ada tekstur yang kriuk dengan dominasi rasa gurih.

Nasi bakar itu memiliki rasa yang lebih kaya ketika disantap bersama urap. Collage Restaurant meracik urapnya menyerupai urap khas Jawa Timur, mulai penyajian hingga isi sayur dan komplemen lain.

Hanya, yang membedakan, urap racikan restoran ini memiliki citarasa bumbu khas Bali yang berkarakter dan khas. Ada sentuhan kunyit yang loyal. Bagi pecinta makanan khas Pulau Dewata, penganan ini bakal cocok di lidah. 

Sepiring menu nasi bakar Majapahit dibanderol Rp 140 ribu. Ukuran menu ini cukup jumbo. Maka, bisa disantap dua orang per porsi.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

 

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus