Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sepintas hidangan kuliner ini mirip semur daging berkuah gulai. Tapi, makanan itu adalah nasi gandul, kuliner khas Pati, Jawa Tengah. Kata gandul berasal dari Bahasa Jawa yang berarti menggantung. Mengutip portal pemerintah Jawa Tengah, dahulu penjual nasi gandul di Pati menjajakan dagangannya dengan cara digantung di pikulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lauk yang disajikan untuk nasi gandul adalah irisan daging sapi yang empuk, seperti dikutip dari situs web Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Pati. Kuah kental yang disajikan merendam nasi dalam piring.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bumbu masakan untuk kuahnya antara lain, yaitu bawang putih, bawang merah, jintan, dan ketumbar. Beberapa pedagang nasi gandul juga menambahkan kemiri dan kencur.
Bagian daging sapi yang disajikan adalah paha atau has dalam. Tak jarang pula beberapa pedagang menambahkan kikil sapi. Hidangan nasi gandul biasanya juga tambahan irisan tempe goreng.
Ada juga baceman tak hanya tempe dan tahu untuk melengkapi sajian, yaitu telur ayam, usus, babat, limpa, dan paru-paru sapi. Penyajian nasi gandul biasanya menggunakan piring beralaskan daun pisang.
ANNISA FEBIOLA