Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Ngek mengusik tidur

Obat bagi penderita asma masih diperdebatkan. tiap tahun pengidap asma meningkat. obat hirup beta-2 agonist beralih ke steroid, juga cromolyn sodium dan corticosteroid.tapi terapi ini masih diragukan

11 Mei 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengidap asma di dunia tiap tahun meningkat. Obatnya yang mangkus baru dalam perdebatan. PARA penderita asma terpaksa memperpanjang kesabarannya. Meski banyak penelitian telah dilakukan, rupanya obat sesak napas untuk mereka belum juga ketemu yang pas. Sekarang, malah para ahli mulai curiga terhadap obat-obatan yang banyak diberikan kepada penderita. Jangan-jangan itu justru memperparah keadaan pasien. Sebab, jumlah penderita asma dari tahun ke tahun ternyata terus membengkak. Namun, lebih dari cuma sekadar menduga, para ahli memang masih rajin berdebat. "Jawaban paling mudah adalah karena polusi," kata Steward Clarke, Kepala Departemen Thoraks Royal Free Hospital di London, kepada Reuters, pekan lalu. Paling banter obat yang diberikan selama ini sekadar untuk mengurangi gangguan sesak napas. Banyak dokter menggunakan obat hirup Beta-2 Agonist. Ketika berjangkit asma pada seorang pasien, pada waktu itulah otot bronkus berkerut, selaput lendir bronkus membengkak, dan lendir kental berlebihan di pipa bronkus. Akibatnya, ruang dalam pipa napas menyempit sehingga udara sulit mengalir. Tugas Beta-2 Agonist memperlancar aliran udara di kerongkongan dan paru-paru, selain membebaskan dari rasa sesak yang menimbulkan bunyi ngek pada penderita. Karena obat hirup ini bekerja 12 jam, sehingga penderita asma bisa meneruskan mimpinya di malam hari -- saat lazimnya sakit itu kumat. Untuk membuat pasien lebih enak tidur, tak sedikit dokter menyarankan agar obat itu digunakan secara reguler. Namun, sebuah penelitian di Selandia Baru menunjukkan bahwa 70 persen pasien yang reguler memakainya justru lebih parah dibandingkan kalau mereka memakai hanya ketika kena serangan. Penelitian itu dipublikasikan akhir tahun lalu oleh majalah kesehatan Inggris, The Lancet. Sedangkan dua penelitian yang dilakukan di Jerman juga menunjukkan hasil serupa. Dan apakah obat tersebut malah memperparah gejala asma, itu tetap tanda tanya. Beberapa ahli menduga, jika gejala yang belum muncul itu telalu cepat ditangani, sebaliknya obat akan menyembunyikan perkembangan penyakit ini. Karena soal tadi masih simpang-siur, steroid jadi lebih populer dipakai di Eropa. Dan yang inilah yang direkomendasikan British Thoracic Society, perkumpulan khusus mengenai masalah rongga dada di Inggris. Mereka juga menyarankan supaya pemakai Beta-2 Agonist beralih ke steroid saja. Karena obat hirup ini dipercaya memang dapat mengurangi peradangan. Sementara itu, majalah American Health dalam edisi terbaru melaporkan, obat-obat antiperadangan ini banyak dipakai di Kanada. Bahkan beberapa dokter di Amerika Serikat kini mengembangkan cromolyn sodium berbentuk pil dan corticosteroid berbentuk obat hirup. Lembaga Nasional Jantug dan Paru AS menyarankan agar dipakai obat-obat antiperadangan. "Ini karena melihat asma sebagai sakit peradangan, makanya perlu ada perubahan dalam penanganan asma," kata William Bailey dari program asma di Universitas Alabama, AS. Tapi Sonia Buist dari Oregon Health Sciences University sangsi terhadap steroid sebagai obat mangkus. Sekarang ia malah serius mengembangkan immunotherapy. Yaitu terapi meningkatkan kekebalan tubuh penderita. Pasiennya diinjeksi dengan sejumlah alergen (semacam tepung sari), sehingga tubuhnya membentuk kekebalan. Sebaliknya, di Inggris banyak ahli meragukan terapi semacam ini. Walhasil, obat untuk asma masih dijadikan bahan debat panjang. Apalagi sebegitu jauh memang belum ada bukti bahwa asma dapat disembuhkan melalui pengobatan. G. Sugrahetty Dyan K.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus