Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPIK sorak memenuhi area atrium lantai 3 FX Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu malam, 22 Juni 2024. Ratusan anak muda yang didominasi perempuan berkumpul di depan panggung. Pekik para peserta acara noraebang alias karaoke ala Korea Selatan itu makin tak terbendung ketika layar di panggung menampilkan sebuah video musik beserta liriknya. Mereka ikut bernyanyi. Sebagian ada yang naik ke atas pentas dan berjoget.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Modu uril chyeodabwa/Taeyang wireul dallineun macha/Gyesok dallyeo uh/Juicy, juicy, juicy, juicy,” demikian sorak penonton sambil menyanyikan penggalan lirik lagu boy group Korean pop atau K-pop, Seventeen, berjudul “Hot” itu dalam acara bertajuk “Kumparan Hangout Noraebang” tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah lagu pertama diputar, penyelenggara memainkan tembang berikutnya. Lalu wajah Woozi, salah satu personel Seventeen, muncul di layar dan disambut sorakan penonton. “Seventeen right here!” ujar para Carat—sebutan bagi penggemar Seventeen—mengikuti ucapan Woozi di awal video musik lagu berjudul “Super” itu.
Suasana atrium pun kian panas ketika lagu ketiga diputar. Suara dentingan piano di awal lagu membuat para Carat makin histeris karena tembang terbaru idola mereka berjudul “Maestro” masuk daftar putar. Selama hampir 45 menit, ada 15 lagu yang diputar di sesi pertama. Mereka menyanyi bersama sambil sesekali mengangkat Carat bong atau lightstick resmi Seventeen berwarna rose quartz dan serenity.
Salah satu peserta, Risyelga Marsyalindy Saul, sangat antusias menikmati acara noraebang tersebut. Perempuan 21 tahun itu sampai berpeluh karena ikut bernyanyi dan menarikan koreografi. “Terasa menonton konser tapi tanpa orangnya (penyanyi aslinya),” kata Risyelga.
Penyelenggara membimbing penonton bernyanyi bersama dalam acara Kumparan Hangout Noraebang di FX Sudirman, Jakarta, 22 Juni 2024. Tempo/Martin Yogi Pardamean
Mahasiswa asal Jakarta ini mengaku sudah sering mengikuti acara noraebang K-pop yang diadakan di mal-mal di Jakarta. Risyelga juga gemar mengikuti noraebang all gen yang biasanya memutar lagu-lagu K-pop dari generasi pertama hingga terakhir.
Selain merasakan keseruan bernyanyi, Risyelga mengaku bisa mendapatkan teman baru dan freebies atau pernak-pernik gratis. Noraebang, Risyelga menambahkan, juga menjadi wadah untuk melatih kemampuannya menari, terutama koreografi lagu-lagu Seventeen.
Penggemar Seventeen lain, Ebi, yang datang dari Tangerang, Banten, ke acara noraebang di FX Senayan itu juga sangat antusias. Ebi tak kalah semangat berjoget dan berjingkrak-jingkrak selama noraebang bersama teman-teman sesama fandom (kelompok penggemar) Seventeen. “Bisa seru-seruan bareng sama teman fandom dari Carat,” ujarnya.
Keseruan noraebang juga mengguncang Surabaya, yang saban akhir pekan mengadakan agenda karaoke ala Korea Selatan tersebut. Di antaranya acara noraebang yang digelar di Atrium Royal Plaza Surabaya, Jumat malam, 14 Juni 2024. Ratusan anak muda berkerumun di depan panggung dengan backdrop light emitting diode atau LED yang menampilkan lirik lagu.
Dipandu tiga disjoki atau DJ, mereka menyanyikan bersama lagu-lagu K-pop. Selain berkaraoke berjemaah, peserta yang didominasi perempuan itu berjoget serempak menirukan koreografi idola mereka. Nyanyian dan gerakan makin heboh dengan warna-warni lightstick yang mereka bawa.
Selama hampir satu jam, mereka mengguncang perhelatan Korean Festival Vol. 3 dengan penampilan spesial Friday Noraebang. Sekitar 20 lagu diputar dalam acara itu, dari “Kill This Love” milik BLACKPINK hingga “Bouncy” dari Ateez.
Adinda Tifani, salah satu peserta, mengaku baru pertama kali datang ke acara itu karena penasaran. “Ternyata seru banget. Kalau ada lagi, saya mau ikut,” kata perempuan 18 tahun yang mengidolakan boy band Boynextdoor tersebut.
Akan halnya Iffy, 24 tahun, sudah rutin ikut acara seperti itu. “Hampir setiap minggu,” tutur perempuan asal Sidoarjo, Jawa Timur, yang bekerja di bagian accounting tersebut. Selain mengikuti acara di mal yang digelar secara gratis, dia kerap hadir di acara berbayar yang diadakan komunitas. “Buat refreshing sekaligus menambah teman dari fandom lain,” ujarnya.
Untuk menambah teman, misalnya, Iffy suka berbagi merchandise idolanya. Di sela-sela acara, perempuan yang mengidolakan grup Seventeen, BTS, dan Treasure itu membagikan cupsleeve kepada para peserta lain.
Penonton noraebang dalam acara Korean Festival Vol. 3 di Atrium Royal Plaza, Surabaya, Jawa Timur, 14 Februari 2024. Tempo/Nur Hadi
Sama seperti Iffy, Aulia Putri, 22 tahun, datang ke acara tersebut untuk melepas penat dari pekerjaan serta menambah teman baru dalam komunitas K-poper, julukan para pencinta musik dari Korea Selatan. “Saya ikut hampir tiap minggu,” tutur perempuan yang bekerja di sebuah agen perjalanan itu.
•••
DI Solo, Jawa Tengah, acara noraebang juga digandrungi anak-anak muda. Dalam event kuliner “Parade Selera Rasa 2024” yang berlangsung di Pamedan Pura Mangkunegaran, salah satu tenant usaha mikro, kecil, dan menengah, Cemilan Keluarga Indonesia alias Cekelin, dipadati pengunjung, Sabtu malam, 22 Juni 2024. Ratusan anak muda tampak menyemut di depan gerai Cekelin. Mereka menantikan dimulainya “K-Pop Noraebang Party” yang digelar tenant tersebut.
K-poper dari berbagai fandom K-pop itu tak hanya dari Solo. Mereka juga datang dari kota sekitarnya, seperti Sragen, Sukoharjo, dan Karanganyar. Banyak dari mereka tampil mengenakan outfit dengan beragam gaya. Selain membawa telepon seluler, banyak dari mereka yang membawa lightstick.
Mereka langsung menyambut antusias ketika pemandu acara, Mahesa, muncul pada pukul 19.00 WIB. Mahesa memandu acara noraebang yang diawali dengan random play dance itu. Mahesa menantang para fandom untuk menarikan koreografi lagu K-pop yang sedang diputar.
Lagu-lagu dari beberapa grup K-pop, seperti BTS, Zero Base One atau ZB1, dan RIIZE, satu per satu terdengar mengentak dengan cepat memanaskan suasana malam itu. K-poper pun terlihat bersemangat dan antusias menari mengikuti alunan musik setiap lagu K-pop yang diperdengarkan.
Para K-poper makin heboh ketika bintang tamu acara, Neo Volker, secara spontan bergabung dengan mereka saat random play dance masih berlangsung. Neo Volker adalah salah satu cover dance group atau grup penari cover K-pop dari Indonesia yang kerap menarikan koreografi lagu-lagu K-pop.
K-poper bernyanyi bersama dalam acara K-Pop Noraebang Party di Pamedan Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, 22 Juni 2024. Tempo/Septhia Ryanthie
Acara juga disemarakkan oleh beberapa game yang melibatkan para personel Neo Volker. Mereka bergabung bersama sejumlah K-poper yang terpilih ikut dalam permainan untuk menyanyikan jingle Cekelin.
Acara inti noraebang berlangsung seru. Ada lebih dari 20 lagu K-pop yang diputar. Para K-poper begitu antusias menyanyikan semua lagu K-pop tersebut. Salah satunya lagu “Spot” yang dinyanyikan Zico dan Jennie BLACKPINK. Tembang itu mampu menghanyutkan K-poper dalam suasana menyanyi dan menarikan koreografi lagu tersebut.
Afisyah, K-poper asal Sragen, mengatakan acara noraebang bisa menjadi ajang pelepas penat dan rasa bosan dari rutinitas harian. “Acara noraebang biasanya seru dan menyenangkan, bisa buat ngilangin stres, lah. Acaranya bikin happy, apalagi bareng teman-teman,” katanya di sela-sela acara.
Dia sengaja datang dari Sragen, yang berjarak sekitar 34 kilometer dari Kota Solo, ke acara noraebang itu bersama dua temannya sesama penggemar K-pop. Dia mengaku kerap mengikuti acara serupa di beberapa tempat, terutama yang diadakan di mal atau pusat belanja. “Untuk yang di outdoor seperti ini baru pertama kali,” tuturnya.
Afisyah menambahkan, beberapa acara noraebang yang pernah dia ikuti ada yang berbayar, ada yang gratis. Dia mengatakan lebih sering mengikuti yang gratis.
Dibanding berkaraoke sendirian, kata Afisyah, noraebang lebih seru dan menyenangkan. “Ya, saya kadang berkaraoke sendiri. Tapi, kalau dibandingkan dengan noraebang seperti ini, suasananya berbeda. Lebih seru, heboh, asyik,” ujarnya.
Adapun K-poper dari Kota Solo, Raisha, mengaku baru pertama kali ikut noraebang. “Saya selama ini berkaraoke saja di rumah. Tapi, mumpung libur sekolah, saya ikut datang bareng teman-teman,” katanya.
Yohanes dari Galaxia Event, event organizer yang digandeng Cekelin dalam acara noraebang itu, mengungkapkan, pihaknya mengkhususkan diri menangani perhelatan berkonten K-pop sejak 2016. Untuk noraebang, mereka mulai sering menggelarnya sekitar 2020, tapi baru booming setahun terakhir. “Sudah ada beberapa brand juga yang bekerja sama dengan kami di Galaxia Event,” tuturnya.
Acara Noraebang Area x Oppo Experience Store Palembang di Atrium Palembang Indah Mall, 18 Mei 2024. Dok. Noraebang Area
Daya tarik noraebang, Yohanes mengungkapkan, memang ada pada lagu-lagu K-pop yang diputar selama acara berlangsung. Acara ini juga bisa menjadi alternatif bagi penggemar K-pop yang tidak bisa menonton konser idolanya secara langsung. “Penggemar K-pop kan kalau mau menonton konser K-pop butuh biaya yang sangat besar untuk membeli tiket dan lain-lain,” ucapnya.
Dia menambahkan, penyelenggaraan beberapa acara K-pop, terutama noraebang, selama ini lebih sering diadakan di mal-mal. Menurut dia, acara noraebang biasanya dapat menarik minat lebih banyak peserta jika disertai dengan lokasi yang strategis, bintang tamu, dan hadiah yang menarik. “Yang seperti itu jumlah pesertanya bisa sampai 500 orang,” tuturnya.
Di Kota Palembang, acara noraebang juga sering diadakan secara gratis ataupun berbayar. Salah satu penyelenggaranya adalah Noraebang Area. Pendiri Noraebang Area, Adhy Purnomo, mengatakan tiket masuk mengikuti noraebang sebetulnya tergantung vendor yang merekrutnya. “Tapi lebih sering gratis,” ucap pria 27 tahun itu.
Acara yang gratis, Adhy menambahkan, bisa menjadi salah satu daya tarik pengunjung. Noraebang juga menjadi tempat temu kumpul para penggemar K-pop di Palembang. Mereka bisa lebih leluasa bertemu.
Di Palembang, Adhy menjelaskan, biasanya diadakan noraebang tiap dua pekan sekali. Peserta yang hadir bisa sampai 200-300 orang dan mayoritas berusia 17-25 tahun.
Konsep utama noraebang memang menyanyikan lagu-lagu K-pop, tapi pihak Noraebang Area terkadang memasukkan tembang pop Indonesia sebagai kejutan. Tema acaranya pun beragam. Ada yang throwback 2nd generation atau memutar lagu-lagu lama dari generasi kedua K-pop. Ada pula yang mengambil tema sesuai dengan agensi. Misalnya SM Night, JYP Night, dan HYBE Night.
Menurut Adhy, acara noraebang cukup mudah dibuat. Hal-hal yang harus disiapkan antara lain perangkat sistem suara, backdrop atau layar, daftar lagu dan liriknya, serta event flyer sebagai media promosi dan informasi. Mereka juga biasanya membawakan lagu secara acak dan merata, yaitu satu-tiga lagu untuk tiap grup K-pop.
Dosen Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Korea Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Alfiana Amrin Rosyadi, mengatakan noraebang adalah istilah dalam bahasa Korea yang berarti karaoke. “Konsep noraebang di Korea justru berbeda dengan Indonesia,” ujarnya.
Di Korea, Alfiana menerangkan, noraebang tak ubahnya seperti usaha hiburan karaoke. Tapi, sejak 2020, tempat karaoke di Korea hanya berbentuk kotak atau karaoke box, yang menggunakan koin. Karaoke box ini juga sudah dilengkapi fasilitas seperti perekam dan bisa diunggah ke media sosial YouTube.
Sementara itu, di Indonesia, acara noraebang dikemas dalam bentuk event menyanyi bersama. “Jadi tempat para penggemar menyalurkan kesukaan mereka kepada idola,” ucap Alfiana, yang meraih gelar master dari Ewha Womans University, Korea Selatan.
Penggemar BTS berpose dalam acara Permission To Party di GCoffee, Bandung, Jawa Barat, 23 Juni 2024. Tempo/Prima mulia
Alfiana menambahkan, K-poper di Indonesia tak setiap tahun bisa mengikuti konser idolanya ataupun membeli albumnya. Salah satu faktornya adalah harga yang cukup mahal. “Salah satu cara yang menarik mereka adalah membuat semacam acara karaoke atau noraebang,” katanya.
Walau tak ada penyanyi aslinya yang datang, hal itu tak menyurutkan semangat peserta noraebang untuk menyanyikan lagu idolanya. Alfiana mengungkapkan, hal ini terjadi karena budaya masyarakat Indonesia yang senang berkumpul dan menyukai kebersamaan. Selain itu, acara noraebang cukup mudah digelar dan harga tiketnya cukup murah. Jadi pengunjungnya tak perlu mengeluarkan duit banyak.
Adapun di Korea, konsep menyanyi bersama hanya dilakukan saat konser. Itu pun mereka hanya bisa menyanyikan fanchant atau nyanyian yang dilakukan para penggemar ketika konser berlangsung. “Kalau di Korea, mereka mau menyanyi ya melepas stres sendiri. Kan, enggak kenal satu sama lain,” tuturnya.
•••
SEMARAK acara noraebang juga berlangsung di Bandung. Sejak siang hingga malam pada Ahad, 23 Juni 2024, sekitar seratus orang Army—sebutan bagi penggemar kelompok penyanyi pop Korea Selatan, BTS—berkumpul di G Coffee & Resto di Jalan Pelajar Pejuang 45. Hari itu, bekerja sama dengan Blink Fiesta Organizer, kafe tersebut menggelar acara gratis noraebang yang khusus mendendangkan lagu-lagu BTS.
Peserta yang hampir semuanya perempuan itu mayoritas adalah ibu rumah tangga. Beberapa di antaranya datang membawa anak yang masih berusia di bawah lima tahun. Mereka bergabung dengan peserta anak muda sambil mengenakan T-shirt, jaket, atau kaus kaki berwarna ungu muda yang menjadi ciri khas BTS. Warna lain disesuaikan dengan dress code acara, yaitu hitam dan putih.
Spanduk acara bertajuk “Permission to Party, Homecoming Celebration” digantung di depan pintu masuk. Sementara itu, sejumlah pedagang menggelar aneka barang jualan berupa aksesori, seperti pin, cincin, gelang, kipas tangan, bando, dan gantungan kunci, yang bergambar personel BTS atau tulisannya.
Di tembok sisi ruang tengah yang terbuka, dipasang spanduk bergambar tujuh personel BTS dan foto-foto ukuran kecilnya. Sehelai spanduk lain yang memanjang dikelilingi rangkaian balon berwarna kelabu, hitam, serta biru tua dan muda. Gambar dan boneka astronaut kecil menyertai tulisan “Welcome Back Kim Seok-jin”. “Kami juga ingin menyambut Jin yang selesai wajib militer,” kata Firlie Resti Rosdiana, 24 tahun, dari Blink Fiesta Organizer.
Dalam perhelatan tersebut, tim menyiapkan serangkaian acara seperti tarian di bagian awal, kemudian menonton video konser termasuk Bang Bang Con, pemutaran pesan lewat video untuk Kim Seok-jin, serta permainan dan kuis. Puncaknya adalah noraebang yang menghadirkan seorang DJ agar peserta bisa menyanyikan lagu-lagu BTS dengan seru dan meriah. Seperti di tempat karaoke, lirik lagu pun ikut ditampilkan di layar proyektor.
Vani Alviani, 29 tahun, seorang pengunjung yang datang bersama sembilan temannya sesama Army, mengaku mendapat informasi acara tersebut dari media sosial. Dia kerap datang ke acara semacam itu yang gratis ataupun berbayar. Ia sering ikut noraebang di kafe dan pelataran di Jalan Braga atau di pertokoan dekat Alun-alun Bandung. Biasanya acara itu menghimpun beberapa kelompok penggemar K-pop.
Setidaknya, Vani mengungkapkan, dia sudah 20 kali mengikuti acara noraebang sejak 2019. “Dulu acaranya belum banyak seperti sekarang,” ujarnya. Walau sangat mengidolakan BTS, ibu satu anak berusia tujuh tahun itu juga menyukai kelompok penyanyi pop Korea, seperti TXT dan BLACKPINK.
Vani lebih suka menyanyi daripada menari gaya BTS. Kadang bersama empat temannya sesama Army, dia pergi ke tempat karaoke. Namun dia lebih menyukai acara noraebang karena bisa menambah teman baru. “Kalau ke tempat karaoke kan temannya itu-itu aja,” tuturnya.
Selain itu, Vani menambahkan, noraebang lebih ramai, apalagi yang jumlah pesertanya sampai ratusan orang. Perhelatan itu juga lazim menjadi tempat barter aksesori BTS dan pembagian hadiah.
Penggemar K-pop lain, Fina Asri, 24 tahun, kepincut acara noraebang sejak 2023 hingga datang belasan kali ke berbagai tempat. Menurut pekerja konfeksi yang tinggal di Rancaekek, Bandung, itu, kemasan acara noraebang beragam, dari sekadar nonton bareng konser K-pop, bernyanyi bersama, hingga ikut menyertakan DJ. Acaranya ada yang gratis dan berbayar. “Suka ikut karena seru aja bisa menambah teman dan suasananya bikin ceria,” katanya.
Sebelum menggaet Army, pada April 2024, G Coffee & Resto menggelar acara noraebang bersama penggemar BLACKPINK. Dalam acara perdana mereka itu, peserta dikenai harga tiket Rp 100 ribu serta mendapat makanan, minuman, dan merchandise.
Menurut Firlie Resti Rosdiana, jumlah peminat acara noraebang di Bandung tergolong tinggi, baik yang gratis maupun berbayar. Namun, karena banyak juga yang membuat acaranya, peserta menjadi terbagi di berbagai tempat. “Sekarang banyak banget seperti euforia, trennya mulai ramai sejak 2023,” ujarnya.
Selain di kafe, acara noraebang digelar di mal dan klub malam. Sebagian menggunakan videotron untuk menayangkan gambar K-pop idola dan lirik lagunya. Firlie menambahkan, peserta yang datang lazim membawa sesuatu untuk dibarter atau memberi hadiah bagi sesama penggemar, seperti makanan ringan, foto artis, kipas tangan, dan aksesori. “Mereka senang berbagi karena bertemu dengan teman yang sama walaupun awalnya enggak saling kenal,” tuturnya.
Firlie menambahkan, rentang usia peserta umumnya 18-30 tahun dan hampir semuanya perempuan. Adapun peserta lelaki biasanya ikut untuk menari.
Selama dua kali penyelenggaraan, panitia mengaku sukses menghelat noraebang di kafe berkapasitas hingga 200 orang tersebut. Noraebang, Firlie menerangkan, sama seperti karaoke, tapi lagu-lagunya dinyanyikan bersama. Lebih dari itu, noraebang membuka kesempatan bagi penggemar K-pop berkumpul, menikmati musik, dan mengekspresikan diri.
“Kami juga menghadirkan berbagai kegiatan menarik seperti penampilan dance cover, game, dan door prize yang membuat acara makin meriah,” ujarnya. “Daya tarik utama noraebang adalah suasana kebersamaan dan vibrasi dari suatu komunitas.”
Meskipun fokus utama acaranya adalah lagu-lagu K-pop, panitia juga menyertakan beberapa lagu dari genre lain yang populer, seperti lagu-lagu internasional yang sering di-cover oleh artis K-pop. Tujuannya adalah agar peserta dapat menikmati pengalaman noraebang yang lebih beragam.
Lagu-lagu yang disiapkan biasanya tembang populer dari kelompok vokal K-pop. Adapun genre yang mereka sukai, Firlie menjelaskan, antara lain pop, dance, dan balada. “Lagu-lagu dengan koreografi menarik dan lagu hit terbaru biasanya paling ditunggu-tunggu peserta,” katanya.
Firlie menuturkan, fandom grup K-pop yang paling ramai ikut noraebang antara lain Army dan Blink (BLACKPINK). Fandom lain yang juga aktif memeriahkan acara di antaranya EXO-L (EXO), Once (Twice), dan NCTzens (NCT). Setiap fandom punya cara unik untuk menyemarakkan acara.
Adapun DJ, Firlie menjelaskan, diperlukan untuk remix lagu sekaligus bagian dari pertunjukan. Dia menilai DJ K-pop adalah orang khusus karena lirik lagu berbahasa Korea tergolong susah dipahami.
DJ di acara noraebang tersebut, Raihan Adliansyah, menyiapkan 25 dari 58 lagu BTS yang telah di-remix. Urutan lagu lengkap dengan liriknya dia siapkan bersama panitia yang lebih memahami lagu-lagu K-pop idola mereka. Lagu pembukanya sesuai dengan tema, yaitu lagu dari Kim Seok-jin, menyusul kemudian tembang-tembang BTS dengan alur beat yang memuncak. “Lalu kami tutup dengan lagu yang slow dan sedih untuk bernyanyi bersama,” ujarnya.
Dalam tiga bulan ini, Raihan sudah lima kali menjadi DJ noraebang. Namun ia masih merasakan kesulitan. “Karena kurang tahu lagu-lagunya, apalagi kalau noraebang dengan beberapa fanbase,” tutur pria 27 tahun ini.
Walau begitu, Raihan merasa menjadi DJ noraebang lebih seru karena peserta acaranya lebih interaktif dibanding pengunjung yang hanya berjoget. “Mereka tahu lirik lagunya dan bernyanyi bersama. Saya juga jadi senang sebagai DJ,” katanya. Apalagi ketika permintaan lagu yang disukai fandom masuk daftar dan diputar. “Biasanya langsung disawer, ngasih uang atau es kopi,” ucapnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Nur Hadi dari Surabaya, Septhia Ryanthie dari Solo, dan Anwar Siswadi dari Bandung berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Karaoke Rasa Konser K-Pop"