ANDA mungkin seorang pelajar yang harus sekolah dalam bulan
Ramadhan ini. Mungkin juga seorang karyawan yang menggunakan
lebih banyak kerja otak ketimbang tenaga badan. Puasa memang
berpengaruh terhadap kemampuan fisik. Tapi bagaimana dengan daya
berpikir?
Kalau ditinjau dari sudut ilmu kedokteran, puasa ternyata tak
mengurangi kemampuan berpikir. "Karena otak membutuhkan energi
yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan otot, ulas dr H.
Ali Akbar, dosen ilmu faal di Fakultas Kedokteran UI, Trisakti
dan Sekolah Tinggi Kedokteran Yarsi, Jakarta. Menurut dokter
yang sering pula berdakwah ini, orang berpuasa secara Islam
hanya dari subuh sampai matahari terbenam, sedang suplai energi
yang diperolehnya dari makanan ketika berbuka dan sahur sudah
cukup.
Jauh Dari Cukup
Ia mengakui sampai sekarang belum pernah ada penelitian mengenai
pengaruh puasa terhadap kemampuan berpikir. Tapi, katanya, di
dunia ini ada 900 juta orang Islam, termasuk di antaranya para
profesor dan dokter yang juga menjalankan ibadah puasa "Andainya
ada pengaruh buruk puasa terhadap otak, tentu mereka takkan
berpuasa."
Walujo Soerjodibroto, dokter yang memboyong gelar PhD dalam
ilmu gizi dari London Vniversity mendukung pendapat Ali Akbar
tadi. Dalam 24 jam otak hanya memerlukan karbohidrat sebanyak 30
sampai 38 gram, katanya. Dengan makanan yang disantap ketika
berbuka dan sahur, jumlah itu dianggapnya bisa dicapai. "Selama
brpuasa karbohidrat yang tersedia jauh dari cukup. Kalau pun
ada yang mengatakan saya tak bisa berpikir, itu hanya persoalan
psikologis saja," katanya.
Dari berbagai zat yang kita serap dari makanan -- seperti lemak,
protein dan vitamin -- adalah karbohidrat yang bisa dipakai
sebagai sumber energi oleh otak. Zat ini dikandung oleh
gula-gulaan, buah-buahan dan nasi misalnya. Sekalipun otak amat
memerlukan karbohidrat, Soerjodibroto tidak menganjurkan agar
orang menggenjot yang manis-manis seperti kolak atau kurma.
"Makanlah sebagaimana biasa," katanya. "Percayalah agama itu
menyuruh kita berpuasa supaya sehat. Dan haruslah diingat badan
kita ini memiliki daya keseimbangan yang sangat peka, dan bisa
mengembalikan keseimbangan secara luar biasa."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini