Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Pakar Sebut Perlunya Peran Kelompok untuk Bantu Pasien Kanker Anak

Dukungan dan kehadiran kumpulan anak penyintas kanker bisa membantu mempertahankan kualitas hidup pasien kanker anak agar menjalani hidup sehat.

3 September 2024 | 21.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Dua orang guru mengajarkan sambil bermain bersama anak penderita kangker di Yayasan Kasih Kangker Anak Indonesia (YKAKAI) di Salemba, Jakarta, 15 Februari 2016. Selain belajar bermain, anak-anak penderita Kanker juga melakukan pengobatan. TEMPO/M Iqbal Ichsan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pasien kanker anak usia sekolah biasanya lengah menjaga kesehatan karena sudah merasa lebih sehat dan memiliki kesibukan sekolah. Hal ini yang terkadang menyebabkan anak yang sudah dinyatakan sembuh dari kanker bisa terkena lagi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena itu, Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Prof. Dr. dr. Pustika Amalia Wahidiyat Sp.A, mengatakan dukungan dan kehadiran kumpulan anak penyintas kanker (peer group) bisa membantu mempertahankan kualitas hidup pasien kanker anak agar menjalani hidup sehat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kadang-kadang masalahnya anak-anak itu kalau orang tuanya atau dokter yang ngomong karena mereka enggak mau dengar. Peer group itu sangat perlu sekali untuk menyatakan hal-hal yang positif karena peer group itu sudah pernah mengalami, jadi mereka akan lebih percaya,” kata Pustika dalam diskusi daring, Selasa, 3 September 2024.

Jaga pola hidup anak
Ia juga mengatakan kontrol yang harus dilakukan sebulan sekali biasanya membuat anak bosan sehingga keluarga sebagai perawat perlu memberikan dukungan dari segi makanan dan gaya hidup sehat.

“Secara psikososial, anak-anak yang remaja ini lebih sulit karena tentunya kalau dia sudah sembuh kegiatannya akan lebih banyak. Itu yang kadang-kadang menjadi lengah. Jadi faktor keluarga juga harus mendukung,” jelasnya.

Dokter subspesialis hematologi dan onkologi anak ini mengatakan anak yang dinyatakan sembuh dari kanker adalah yang sudah bertahan lima tahun tidak ada kekambuhan. Pada saat ini, keluarga sebaiknya menjaga pola hidup sehat anak agar mendapatkan kualitas hidup yang baik dan bisa sehat lebih lama, termasuk menghindari makanan instan dan makanan olahan tinggi. Orang tua juga perlu memastikan obat kemoterapi tidak membuat sel tumor bermutasi dengan bentuk genetik lain yang bisa menyebabkan anak kembali menderita kanker keganasan kedua.

“Tetapi tidak menutup kemungkinan mutasi gen akibat pengobatan yang kita berikan pun bisa membuat dia berubah menjadi jenis kanker yang lain. Tapi umumnya kayak leukemia akut bisa mencapai kesembuhan sampai 80 persen,” papar Pustika.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus