Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada lebih dari 4.000 jenis umbi-umbian di dunia dalam berbagai bentuk dan warna. Bahkan ada 180 spesies umbi liar menurut International Potato Center dan kentang yang paling populer di dunia. Bagaimana dengan ubi jalar?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ubi jalar diklaim sehat karena indeks glikemik yang lebih rendah dibanding kentang, kata pakar diet Danielle Crumble Smith kepada USA TODAY. Ubi juga sumber serat dan beta-karoten, pigmen pada buah dan sayuran berwarna oranye dan merah yang kemudian diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh. Vitamin A penting bagi kesehatan mata dan kulit serta mendukung sistem imun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ubi juga kaya antioksidan yang bisa membantu mentralkan radikal bebas dalam tubuh, yang bisa merusak sel-sel. Mengkombinasikan ubi dengan makanan sehat lain akan membuatnya semakin sehat, jelas Barbara Olendzki, pengajar di Sekolah Kedokteran Chan Universitas Massachusets.
Karbohidrat kompleks
Ubi jalar adalah jenis karbohidrat kompleks atau baik karena lebih lama dicerna dan memberi energi lebih lama. Karbohidrat jenis ini juga tak akan meningkatkan kadar gula darah. Untuk menambah nilai nutrisinya, Olendzki menyarankan untuk memakan ubi beserta kulitnya karena di sanalah banyak terdapat nutrisi dan serat.
Bisakah menurunkan berat badan? Tergantung makanan lain yang juga Anda konsumsi, kadar aktivitas, dan kondisi medis yang mungkin dimiliki. Jika menderita diabetes, Anda perlu olahraga lebih banyak karena ubi tinggi karbohidrat.
Yang juga perlu diperhatikan bagaimana Anda menyajikan ubi jalar itu. Kalau digoreng tentu akan mengandung lemak walaupun tak akan bermasalah jika dimakan secukupnya. Agar lebih sehat, sajikan dengan cara direbus atau dikukus. Namun secara umum, ubi sangat baik dimasukkan ke dalam pola makan.
Pilihan Editor: Ragam Makanan Kaya Nutrisi, dari Ubi Jalar sampai Pepaya