Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bekerja di tempat yang nyaman merupakan salah satu anugerah dalam hidup. Memiliki rekan kerja yang saling support, kompak, dan pandai bekerja dalam tim bisa sangat menggembirakan. Beda halnya dengan tempat kerja yang diskriminatif, tempat kerja semacam itu tinggal menunggu waktu menuju kemunduran. Para pekerja pun tidak akan betah karena kesehatan mentalnya terganggu.
Dilansir dari yankes.kemkes.go.id, rata-rata seseorang menghabiskan lebih kurang delapan jam dalam satu hari untuk di tempat kerja. Hal tersebut dilakukan dalam lima hari dalam satu minggu. Pekerjaan adalah salah satu hal utama yang menjadi prioritas dalam kehidupan, sebab dari pekerjaan seseorang bisa mendapatkan penghasilan dan penghidupan.
Melalui pekerjaan juga, terkadang seseorang mengalami situasi ups and downs. Situasi ups yang memberikan kesejahteraan, kepuasan, dan kebahagiaan. Namun, apabila mengalami downs, hal ini akan memberikan tekanan yang akan dialami, seperti ketika menghadapi deadline, menghadapi rekan kerja yang tidak bersahabat, maupun tekanan dari atasan.
Alhasil, tidak jarang pula pekerjaan juga menjadi penyebab serius dari masalah kesehatan mental. Sangat penting untuk mengetahui cara menangani masalah mental yang berhubungan dengan pekerjaan agar Anda dapat tetap produktif di tempat kerja.
Lingkungan kerja yang buruk bisa membawa dampak negatif terhadap kesehatan mental seorang pekerja. Hal ini pada akhirnya bisa menyebabkan penurunan kinerja seorang pekerja, masalah komunikasi, dan menyebabkan frustasi hingga stress. Kesehatan mental yang buruk yang diakibatkan oleh tempat kerja bisa menyebabkan berbagai kesehatan fisik yang serius, seperti hipertensi, diabetes, dan kondisi jantung.
Selain itu, hal-hal yang mempengaruhi kesehatan mental di tempat kerja meliputi seperti yang dikutip dari WebMD:
Beban kerja yang berlebihan
Hal ini bisa menyebabkan karyawan mengalami kelelahan dan berujung pada permasalahan kesehatan mental di tempat kerja. Jika karyawan mengalami kelelahan, maka tidak dapat bekerja secara efisien. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian atau berkurangnya keuntungan bagi perusahaan. Banyak perusahaan mengalokasikan anggaran untuk membantu karyawan menjaga kesehatan mental mereka.
Gaji yang rendah
Faktor ini juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental pada karyawan dalam dunia kerja. Tekanan yang datang terus-menerus untuk mendapatkan banyak uang yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan mental. Ketika karyawan digaji rendah dan bekerja berlebihan, kondisi mental seperti kecemasan dan depresi lebih mungkin terjadi.
Stigma
Kesehatan mental masih menjadi topik yang sensitif bagi banyak orang. Tidak banyak orang yang merasa nyaman membicarakan masalah mental pribadi mereka dengan rekan kerja.
Berbagai permasalahan yang disebutkan tadi mampu menyebabkan stres yang berlebihan untuk karyawan. Kemudian, masalah kesehatan yang bisa dialami oleh karyawan yang diakibatkan tekanan dari dunia kerja bisa beragam. Gangguan kesehatan mental yang bisa dialami oleh karyawan bisa berupa kecemasan maupun depresi.
Gangguan kecemasan cukup umum terjadi. Kecemasan mempengaruhi sekitar 18 persen orang dewasa. Kecemasan muncul sebagai kegelisahan, kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, dan kekhawatiran berlebihan selama bekerja. Gejala-gejala ini mengganggu kemampuan seseorang untuk berfungsi dengan baik. Ada beberapa penyebab kecemasan di tempat kerja. Beberapa di antaranya adalah hubungan dengan rekan kerja yang tidak harmonis, kinerja yang buruk, dan tenggat waktu yang harus dipenuhi.
Tidak hanya itu, pekerjaan juga bisa menyebabkan depresi. Hal ini tergantung dari lingkungan dan tingkat hubungan yang terjalin di tempat kerja. Beberapa penyebab paling umum depresi yang terkait dengan pekerjaan adalah ketidakamanan pekerjaan, kurangnya keseimbangan antara rumah dan pekerjaan, lingkungan kerja yang tidak sehat, dan terlalu banyak bekerja.
Depresi juga dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan, mengatur waktu, menyelesaikan tugas fisik, berinteraksi sosial, dan berkomunikasi. Sangat penting untuk mendiagnosis depresi sejak dini sehingga Anda dapat mengobatinya secara efektif.
Jika Anda mengalami masalah kesehatan yang berkaitan dengan pekerjaan, maka para ahli menyarankan untuk meminta bantuan dari seorang profesional dan orang lain yang dekat. Sebagian besar perusahaan maupun organisasi memiliki program bantuan karyawan. Membicarakan kondisi kesehatan mental dengan tenaga ahli, melalui bentuk terapi. Dokter mungkin akan meresepkan obat atau merekomendasikan alternatif lain untuk mengatasi gangguan kesehatan mental Anda, seperti psikoterapi.
HAURA HAMIDAH | WHO | WEBMD | KEMENKES.GO.ID
Pilihan Editor: Siapa Rupawan, Dia Dapat Jabatan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini