Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Psikiater Yaniar Mulyantini mengingatkan pentingnya praktek mindfulness melalui niat menyatukan pikiran, perasaan, dan tubuh agar fokus terhadap apa yang dilakukan untuk mencegah stres karena pekerjaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita perlu kasih batasan waktu kerja kita. Batasan itu adalah kita tahu kapan harus berhenti karena kerja tanpa batasan waktu itu tidak baik," kata Yaniar dalam webinar "Jaga Diri di Tempat Kerja: Mental Kuat, Kerja Produktif, Kantong Aman", Kamis, 10 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Spesialis kesehatan jiwa di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tersebut menjelaskan penting untuk mengatur waktu kerja agar produktivitas tetap terjaga. Menurutnya, kerja tanpa batas waktu memiliki risiko terhadap kesehatan fisik dan mental akibat kelelahan.
Hindari multitasking
Selain itu, hindari juga melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu yang sama (multitasking) karena menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas kerja akibat berkurangnya fokus atau konsentrasi. Karena itu, ia menyarankan orang benar-benar memiliki kesadaran penuh dalam suatu pekerjaan dan memberi pandangan positif terhadap kondisi lingkungan kerja yang sering tidak terduga.
"Bukan enggak boleh multitasking, satu atau dua masih boleh. Tapi kerjakan segala segala sesuatu satu per satu sampai tuntas baru mengerjakan yang lain. Yang penting standarnya terpenuhi," sarannya.
Terkait Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024 setiap 10 Oktober, Yaniar juga menekankan pentingnya keseimbangan antara aktivitas kerja dengan memelihara kesehatan fisik dan mental. Dengan demikian, diharapkan tercapainya kualitas kerja yang baik, produktivitas yang terjaga, terciptanya keharmonisan di lingkungan kerja, serta kesehatan yang tetap terjaga.
"Suasana kerja bakal enak banget dan akhirnya produktivitas meningkat, maka pendapatan perusahaan pasti akan meningkat. Ini yang akan memberikan kesejahteraan kepada seluruh karyawannya," jelasnya.
Pilihan Editor: Penyebab Orang Marah pada Pasangan saat Lelah