Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang di era digital ini yang menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk memantau media sosial atau doomscrolling. Para ilmuwan menyebut kebiasaan ini buruk buat kesehatan mental.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Doomscrolling mengacu pada kebiasaan digital untuk mencari informasi negatif meski dampaknya tentu saja memicu emosi negatif. Para ilmuwan di University College London (UCL) di Inggris menemukan pemilik kesehatan mental yang buruk tak hanya mencari dan membaca konten negatif secara online tapi juga membuat diri mereka tambah depresi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Riset tersebut dipublikasikan di jurnal Nature Human Behaviour, melibatkan lebih dari 1.000 orang dengan diawali tes psikologis untuk mengecek kondisi kesehatan mental mereka. Selanjutnya, mereka diminta berselancar di internet selama 30 menit sebelum menjalani tes kesehatan mental lainnya dan mengungkapkan riwayat pencarian mereka kepada para peneliti.
Hasilnya menunjukkan pemilik nilai kesehatan mental paling parah mencari banyak info negatif. Penelitian selanjutnya mencari tahu apakah laman berisi info negatif itu bisa disalahkan sebagai penyebab meningkatnya konsumsi materi negatif atau penyebabnya memang kondisi kesehatan mental pelaku.
Ilustrasi depresi. Shutterstock
Lebih berisiko depresi
Para peneliti melakukan tes kesehatan mental lagi sebelum membagi para peserta dalam kelompok-kelompok, sebagian mencari info-info positif dan lainnya yang negatif. Peneliti menemukan mereka yang membaca konten negatif didapati lebih depresi. Tali Sharot, pengajar neurosains kognitif di UCL, mengatakan penemuan itu telah memicu perdebatan panjang.
"Banyak orang mengatakan ada korelasi antara kesehatan mental yang buruk dan penggunaan internet. Kami menghabiskan banyak waktu online dan sebagai manusia, kami hanya mulai melakukannya beberapa tahun belakangan ini, benarkah menyebabkan masalah?" katanya kepada The Times.
Penelitian lain di Inggris di 2024 juga menyebut kaitan penggunaan ponsel berlebihan bisa membahayakan kesehatan remaja. Para pakar menemukan remaja yang mengaku terlalu banyak bermain ponsel berisiko tiga kali lebih tinggi mengalami depresi, kecemasan, dan insomnia. Demikian dilansir dari Daily Mail.