Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Penelitian Terbaru: Ternyata Kacamata Penyaring Cahaya Biru Tidak Selalu Efektif

Dalam penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kacamata dengan penyaring cahaya biru tidak seefektif itu dalam mencegah ketegangan mata.

8 September 2023 | 04.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pria bekerja di depan laptop. Foto: Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kacamata penyaring cahaya biru sering menjadi rekomendasi bagi mereka yang bekerja intens di depan layar laptop untuk mengurangi ketegangan mata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari laman resmi RS Mata SMEC, cahaya biru adalah bagian dari spektrum cahaya yang terlihat dengan panjang gelombang pendek dan energi tinggi. Sumber utama cahaya biru adalah matahari, tetapi perangkat elektronik seperti smartphone, tablet, komputer, dan televisi juga menghasilkan cahaya biru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Itulah mengapa, dalam beberapa penelitian mengungkapkan bahwa kacamata dengan penyaring cahaya biru dapat mengurangi mata lelah karena terlalu lama menatap layar.

Namun, dalam penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kacamata dengan penyaring cahaya biru tidak seefektif itu dalam mencegah ketegangan mata karena terlalu lama menatap layar.

Dilansir dari CNA Lifestyle, seorang profesor ilmu optometri dan penglihatan di Universitas Melbourne bernama Laura Downie melakukan tinjauan bersama timnya dan menemukan bahwa tidak ada manfaat menggunakan kacamata penyaring cahaya biru jika dibandingkan dengan lensa standar, untuk mengurangi ketegangan mata.

Bahkan seorang profesor di State University of New York College of Optometry, Mark Rosenfield juga turut skeptic dengan penelitian terdahulu mengenai keefektifan kacamata penyaring cahaya biru ini. Pasalnya, dalam beberapa penelitian lainnya juga menemukan bahwa lensa tersebut tidak mencegah mata menjadi lelah atau teriritasi, dan tampaknya tidak memperbaiki penglihatan.

Laura Downie juga mengatakan bahwa jumlah cahaya biru yang dipancarkan ponsel atau komputer sebenarnya cukup rendah, sehingga memblokirnya tidak banyak membantu mengurangi ketegangan mata. Sehingga ketika seseroang menghabiskan empat jam atau lebih sehari di depan komputer, maka akan tetap berisiko mengalami iritasi mata akibat layar.

Oleh karena ini, beberapa tips diberikan oleh Laura Downie dan para ahli lainnya untuk mencegah ketegangan mata, antara lain:

1.     Pertimbangkan untuk menggunakan obat tetes mata tiga hingga empat kali sehari

2.       Pakar kesehatan mata sering merekomendasikan aturan “20-20-20”: Setiap 20 menit, istirahatlah selama 20 detik untuk melihat sesuatu yang berjarak 20 kaki (6 meter)

3.       Pastikan komputer diposisikan untuk meminimalkan pantulan dari sumber cahaya dan permukaan reflektif seperti jendela dan pintu kaca.

4.       Jaga bagian tengah layar tepat di bawah ketinggian mata, dan jika mengalami ketegangan mata, maka coba jauhkan komputer sekitar 20 hingga 30 inci dari kepala.

5.       Jika terus-menerus merasakan ketegangan mata, dan tidak ada solusi yang berhasil setelah tiga atau empat minggu, maka temui spesialis mata.

Itulah penjelasan mengenai keefektifan kacamata penyaring cahaya biru yang dipatahkan oleh penelitian terbaru. Dan beberapa tips swadaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi ketegangan mata akibat layar.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus