Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Pentingnya Mengetahui Golongan Darah dan Penyakit Terkait

Berbeda golongan darah, beda pula macam penyakit yang lebih rentan dialami. Cek golongan darah Anda dan risiko penyakit yang mengintai.

26 April 2022 | 11.10 WIB

Ilustrasi kantong darah/golongan darah. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi kantong darah/golongan darah. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian yang sedang berlangsung tentang golongan darah menunjukkan mengetahui golongan darah penting untuk menilai risiko kondisi kesehatan tertentu, terutama penyakit jantung. Pemilik golongan darah O mungkin kurang rentan terhadap penyakit jantung dan pembekuan darah dibanding golongan darah A atau B.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Perbedaan yang tidak terlihat dalam darah ini dapat memberi beberapa orang keunggulan dalam mencegah masalah kardiovaskular dan mungkin membuat orang lain lebih rentan. Apa yang dimaksud dengan golongan darah dan apa perbedaannya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Huruf A, B dan O mewakili berbagai bentuk gen ABO, yang memprogram sel darah secara berbeda untuk membentuk golongan darah yang berbeda. Jika memiliki golongan darah AB, misalnya, tubuh diprogram untuk memproduksi antigen A dan B pada sel darah merah. Pemilik golongan darah O tidak menghasilkan antigen apapun.

Darah dikatakan positif atau negatif berdasarkan apakah ada protein pada sel darah merah. Jika darah memiliki protein, Rh Anda positif. Orang dengan golongan darah O dianggap sebagai donor universal karena darah mereka tidak memiliki antigen atau protein, yang berarti tubuh siapa pun akan dapat menerimanya dalam keadaan darurat. Tapi kenapa ada golongan darah yang berbeda?

Para peneliti tidak sepenuhnya tahu tetapi faktor-faktor seperti dari mana nenek moyang dan infeksi masa lalu yang mendorong mutasi pelindung dalam darah mungkin telah berkontribusi pada keragaman, menurut Dr. Douglas Guggenheim, ahli hematologi dari Penn Medicine.

Pemilik golongan darah O mungkin lebih rentan terhadap kolera, misalnya, sementara yang golongan darah A atau B lebih mungkin mengalami masalah pembekuan darah. Meskipun darah tidak dapat mengikuti berbagai ancaman biologis atau virus yang beredar secara real time, itu mungkin mencerminkan apa yang terjadi di masa lalu.

"Singkatnya, hampir seperti tubuh telah berevolusi di sekitar lingkungannya untuk melindungi sebaik mungkin," kata Guggenheim.

Golongan darah yang paling berisiko terkena penyakit jantung
Orang dengan golongan darah A, B, atau AB lebih mungkin dibanding golongan darah O untuk mengalami serangan jantung atau gagal jantung, menurut Asosiasi Jantung Amerika (AHA). Sementara peningkatan risiko kecil (A atau B memiliki risiko gabungan 8 persen lebih tinggi dari serangan jantung dan 10 persen peningkatan risiko gagal jantung, menurut sebuah penelitian besar) perbedaan tingkat pembekuan darah jauh lebih tinggi, menurut AHA.

Orang-orang dalam penelitian yang sama dengan golongan darah A dan B adalah 51 persen lebih mungkin untuk mengembangkan deep vein thrombosis dan 47 persen lebih mungkin untuk mengembangkan emboli paru, yang merupakan gangguan pembekuan darah yang parah yang juga dapat meningkatkan risiko gagal jantung.

Alasan peningkatan risiko ini, menurut Guggenheim, mungkin ada hubungannya dengan peradangan yang terjadi pada tubuh pemilik golongan darah A, B, atau AB. Protein yang ada dalam darah golongan A dan B dapat menyebabkan lebih banyak penyumbatan atau penebalan di pembuluh darah dan arteri, yang menyebabkan peningkatan risiko pembekuan dan penyakit jantung.

Guggenheim juga berpikir ini mungkin menggambarkan penurunan risiko COVID-19 yang parah, tetapi saat ini tidak meyakinkan, pada orang dengan golongan darah O, yang telah mengilhami penelitian. COVID-19 yang parah sering menyebabkan masalah jantung, pembekuan darah, dan masalah kardiovaskular lain.

Konsekuensi lain dari golongan darah
Orang dengan golongan darah O menikmati risiko penyakit jantung dan pembekuan darah yang sedikit lebih rendah. Tetapi mereka mungkin lebih rentan terhadap gangguan pendarahan, terutama setelah melahirkan, menurut sebuah penelitian tentang kehilangan darah pascapersalinan, yang menemukan peningkatan risiko pada wanita dengan golongan darah O.

Orang dengan golongan darah O juga mungkin mengalami keadaan yang lebih buruk setelah cedera traumatis karena kehilangan darah yang meningkat, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Critical Care. Penelitian lain telah menemukan orang dengan golongan darah AB mungkin berada pada peningkatan risiko gangguan kognitif bila dibandingkan dengan tipe O. Gangguan kognitif mencakup hal-hal seperti kesulitan mengingat, fokus, atau membuat keputusan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus