Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Melahirkan adalah peristiwa penting yang berdampak besar kepada wanita. Masa nifas atau postpartum sering kali diikuti dengan kerentanan fisik atau psikologis. Salah satu yang berpotensi terjadi adalah brain fog atau kabut otak, Kondisi itu disebut-sebut kerap dikaitkan dengan disfungsi kognitif.
Melansir dari lama Healthline “6 Possible Causes of Brain Fog”, brain fog berkaitan dengan beberapa masalah otak, misalnya masalah memori, kurangnya kejernihan mental, konsentrasi yang buruk, dan ketidakmampuan untuk fokus. Lantas, apa saja penyebab brain fog?
Ada beberapa alasan mengapa kabut otak atau brain fog bisa terjadi, di antaranya :
Stres
Stres kronis memiliki dampak signifikan pada kesehatan tubuh dan pikiran seseorang. Berdasarkan tinjauan penelitian pada tahun 2017, melalui laman National Library of Medicine “The impact of stress on body function: A review”, kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang juga berisiko bagi kesehatan jantung.
Selain itu, stres berkepanjangan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. stres kronis juga dikaitkan dengan gangguan mental dan memicu munculnya gejala depresi yang dapat memperburuk kesejahteraan emosional. Brain Fog disebabkan karena stres yang membuat otak lelah dan menjadi sulit untuk fokus, berpikir, dan bernalar.
Perubahan Hormon, Terutama ketika Kehamilan
Penelitian di tahun 2018, yang dilansir dari laman National Library of Medicine “Hormonal Influences on Cognitive Function” menemukan bahwa perubahan hormon menyebabkan brain fog atau kabut otak. Hal ini disebabkan karena selama kehamilan, kadar hormon progesteron dan estrogen meningkat. Perubahan hormon inilah yang akhirnya memengaruhi memori dan menyebabkan gangguan kognitif jangka pendek.
Kurang Tidur
Kurang Tidur dan kualitas tidur yang buruk dapat mengganggu fungsi otak. Hal ini sesuai dengan penelitian di tahun 2021 mengenai “Sleep deprivation impairs cognitive performance, alters task-associated cerebral blood flow and decreases cortical neurovascular coupling-related hemodynamic responses” dari situs online nature.com. Terlalu sedikit tidur dapat menurunkan konsentrasi dan membuat pikiran menjadi keruh. Karena itu, banyak penelitian yang menyarankan bawah tidur yang baik adalah 8 hingga 9 jam setiap malam.
Kondisi Medis Tertentu
Kondisi medis tertentu misalnya peradangan, kelelahan, atau perubahan kadar glukosa darah dapat menyebabkan kelelahan mental. Brain fog juga berkaitan dengan gejala sindrom kelelahan kronis atau chronic fatigue syndrome (CFS) yang terjadi terus-menerus. Hal ini diungkap oleh penelitian mengenai “Chronic fatigue syndrome: progress and possibilities” dari situs National Library of Medicine yang dilakukan di tahun 2020.
Chronic fatigue syndrome (CFS) ditandai dengan rasa lelah yang ekstrem dan berkepanjangan, serta mempengaruhi kemampuan kognitif termasuk didalamnya kesulitan berkonsentrasi, daya ingat menurun, dan lambat dalam memproses informasi.
Penelitian di tahun 2015, mengenai “Fibrofog and fibromyalgia: a narrative review and implications for clinical practice” dari laman National Library of Medicine, menemukan bahwa seseorang yang menderita fibromyalgia berkemungkinan mengalami kabut serupa atau brain fog setiap hari.
Kondisi lain yang dapat menyebabkan kabut otak atau brain fog, menurut Healthline, meliputi anemia, depresi, diabetes, migrain, hipotiroidisme, penyakit autoimun, seperti lupus, rheumatoid arthritis, sindrom sjögren, dan multiple sclerosis, dehidrasi, serta infeksi virus seperti COVID-19.
Brain fog tidak dapat didiagnosis sembarangan. Satu tes saja tidak dapat digunakan untuk mendiagnosis kabut otak. Sehingga tenaga profesional kesehatan yang akan melakukan pemeriksaan. Bisa jadi, brain fog diikuti oleh gejala fisik, seperti rambut rontok, kulit kering, penambahan berat badan, atau kuku rapuh.
Pilihan Editor: Ingin Mati Setelah Lahir Bayi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini