Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Radang tenggorokan atau faringitis menyebabkan rasa gatal dan kesulitan menelan, dikutip dari Healthline. Menurut American Osteopathic Association, radang tenggorokan faringitis tersebab infeksi bakteri atau virus.
Penyebab faringitis
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ada banyak perantara virus dan bakteri yang menyebabkan faringitis, antara lain adenovirus, cacar, batuk rejan dan Streptococcus grup A . Faringitis paling sering disebabkan oleh infeksi virus seperti flu biasa, seperti influenza atau mononukleosis.
Mengutip Medical News Today, Virus Epstein-Barr yang menyebabkan mononukleosis atau demam kelenjar. Infeksi virus yang menular ini menyebabkan berbagai gejala mirip flu.
Penyebaran virus melalui air liur, misalnya peralatan makan yang belum steril. Kondisi lainnya, terpapar percikan pernapasan atau droplet dari batuk atau bersin orang lain.
Faringitis tersebab infeksi bakteri Streptococcus grup A yang mempengaruhi faringitis anak-anak sekitar 20 persen hingga 40 persen. Orang biasa menyebut faringitis yang disebabkan oleh infeksi Streptococcus grup A sebagai radang tenggorokan. Paparan asap rokok juga meningkatkan risiko.
Mengutip Healthline masa inkubasi biasanya dua sampai lima hari. Gejala yang menyertai faringitis bervariasi tergantung pada kondisi dasarnya. Sakit tenggorokan biasanya disertai bersin, pilek, sakit kepala, batuk, kelelahan, pegal, demam.
Gejala faringitis
1. Faringitis yang tersebab virus
Mengutip Medical News Today, gejala faringitis tersebab virus, yaitu batuk, sakit kepala, pilek, iritasi mata, amandel bengkak, pembengkakan kalenjar getah bening dan kelelahan
2. Faringitis yang tersebab bakteri
Gejala faringitis bakteri, yaitu rasa sakit saat menelan, kelenjar getah bening leher yang lembut dan bengkak, bercak putih bagian belakang tenggorokan, amandel bengkak dan merah.
Mengutip Medline Plus selain sakit tenggorokan, gejala mononukleosis meliputi pembengkakan kelenjar getah bening, kelelahan, demam, nyeri otot, kehilangan selera makan, dan ruam. Kondisi ini membuat nafsu makan makin buruk.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.