Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang mengabaikan kondisi sakit telinga. Pasalnya gangguan pada indera pendengaran tersebut bisa sembuh sendiri. Rasa sakit pada telinga bisa berupa sakit yang menusuk, sakit seperti ditekan, terasa panas yang terjadi terus-menerus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ada banyak pemicu sakit telinga, baik efek dari luar maupun dalam telinga. Melansir Healthline, umumnya penyebab telinga sakit disebabkan oleh infeksi telinga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kondisi tersebut terjadi pada telinga bagian tengah, dimana tuba Eustachius tersumbat sehingga membengkak, akibatnya terjadi penumpukan cairan pada telinga bagian tengah. Penyumbatan tersebut bisa saja terjadi karena flu, alergi, infeksi sinus, produksi lendir berlebih, atau aktivitas merokok.
Gejala infeksi telinga ditandai dengan berkurangnya pendengaran, nyeri dari dalam telinga, terdapat benjolan di belakang telinga, hingga keluar cairan menyerupai nanah dari dalam telinga. Saat kondisi tersebut dibutuhkan obat dekongestan atau pereda nyeri, bisa juga dengan menggunakan obat tetes telinga, atau menempatkan kain hangat pada telinga yang terinfeksi. Jika kondisi semakin parah sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis THT.
Selain infeksi telinga, penyebab gangguan indera pendengaran ini adalah penumpukan kotoran telinga, tekanan udara, akibat telinga tersumbat air, bisa juga karena efek sakit gigi dan radang tenggorokan parah, bahkan nyeri sendi. Paling parah, rasa sakit telinga berasal dari tumor maupun infeksi herpes zoster.
Terakhir, sakit telinga juga bisa menjadi pertanda awal berbagai penyakit seperti influenza, alergi, atau infeksi. Saat demam pun bisa terjadi penurunan pendengaran sementara.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION