Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu gangguan psikologis yang sering terjadi pada orang yang memasuki awal usia dewasa adalah sindrom munchausen. Sindrom ini membuat penderitanya sering berpura-pura sakit demi mendapatkan perhatian dari orang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip laman resmi National Health Services (NHS), penyebab terjadinya sindrom ini beragam. Sindrom munchausen bisa disebabkan oleh trauma masa kecil, salah satunya adalah pengabaian orang tua.
Orang-orang ini mungkin memiliki masalah yang belum terselesaikan dengan orang tuanya dan membuat mereka berpura-pura sakit. Dengan berpura-pura sakit, penderita sindrom berharap bisa mendapat perhatian lebih dan dianggap penting oleh orang sekitarnya.
Seiring bertambahnya usia, menurut NHS, penderita sindrom munchausen akan mendapatkan perasaan tenang dengan berpura-pura sakit.
Sindrom ini sering dikaitkan dengan gangguan kepribadian tertentu. Misalnya, gangguan kepribadian antisosial di mana seseorang senang memanipulasi karena memberi mereka kekuasaan dan kontrol penuh. Ada pula gangguan kepribadian borderline yang ditandai dengan suasana hati, perilaku, dan hubungan yang tidak stabil.
Mengatasi sindrom Munchausen tidaklah mudah karena tidak ada pengobatan standar untuk sindrom ini. Namun, kombinasi terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi psikoanalisis bisa menunjukkan keberhasilan dalam mengendalikan gejala pada sindrom ini.
WINDA OKTAVIA
Baca juga: