Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Cina menggemparkan dunia karena kasus Covid-19 lima tahun lalu, kini Negeri Tirai Bambu ini kembali menghadapi tsunami kasus Human Metapneumovirus (HMPV). Rumah sakit di beberapa wilayah Cina dilaporkan kewalahan menangani pasien dengan gejala pernapasan yang parah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena keduanya merupakan virus yang menyerang saluran pernapasan, ternyata kedua memiliki perbedaan dan kesamaan. Dilansir dari laman The Economic Times dan Deccan Herald, berikut perbedaan dan kesamaan antara HMPV dan Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perbedaan HMPV dan Covid-19
Perbedaan pertama berdasarkan jenis virusnya. HMPV disebabkan oleh metapneumovirus dari famili Pneumoviridae sedangkan COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 dari famili Coronavirus.
Jika ditinjau dari tingkat keparahan, gejala HMPV cenderung ringan hingga sedang, tetapi dapat menjadi parah pada kelompok berisiko tinggi. Komplikasinya bisa berujung seperti bronkiolitis atau pneumonia. Sementara COVID-19 memiliki spektrum gejala yang lebih luas, mulai dari tanpa gejala hingga komplikasi berat seperti sindrom distres pernapasan akut (ARDS) dan kegagalan multi-organ.
Kemudian untuk penularan, pada kasus HMPV lebih rendah dibandingkan Covid-19. Virus ini tidak bertahan lama di udara, sementara SARS-CoV-2 dapat menyebar melalui aerosol di ruang tertutup. Seperti varian baru Covid-1, yakni Omicron bahkan memiliki kemampuan penularan yang sangat tinggi.
Dalam lingkup vaksin, hingga saat ini, belum ada vaksin untuk HMPV. Pencegahannya bergantung pada kebersihan dasar seperti mencuci tangan, menutup mulut saat batuk, dan menghindari kontak dengan orang sakit. Sebaliknya, COVID-19 memiliki berbagai vaksin, seperti vaksin mRNA dan vektor virus.
Kesamaan HMPV dan Covid-19
Meskipun berasal dari keluarga virus yang berbeda, HMPV dan Covid-19 memiliki beberapa kesamaan yang mencolok. Di antaranya:
- Kedua virus ini menyebabkan penyakit pernapasan dengan gejala seperti demam, batuk, sesak napas, dan hidung tersumbat.
- Menyerang kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan imunitas lemah. Semuanya adalah kelompok yang paling berisiko terhadap infeksi HMPV maupun COVID-19.
- Kesamaan selanjutnya, keduanya menyebar melalui droplet pernapasan, kontak langsung, atau permukaan yang terkontaminasi.
- Penularannya meningkat pada musim tertentu. Lonjakan kasus HMPV mencapai puncaknya di akhir musim dingin hingga awal musim semi, sementara COVID-19 menunjukkan peningkatan kasus selama bulan-bulan dingin.
Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus pernapasan yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas dan bawah. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada 2001 di Belanda, meskipun bukti menunjukkan keberadaannya sejak 1958. HMPV termasuk dalam famili Pneumoviridae, yang juga mencakup Respiratory Syncytial Virus (RSV).
HMPV biasanya menyerang selama musim dingin hingga awal musim semi, dan lebih sering ditemukan pada anak-anak, lansia, serta individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Gejalanya meliputi demam, batuk, hidung tersumbat, hingga kesulitan bernapas. Dalam beberapa kasus, terutama pada kelompok rentan, HMPV dapat berkembang menjadi bronkiolitis atau pneumonia.
Pilihan Editor: Menkes Tegaskan Virus HMPV Berbeda dengan Covid-19