Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Peneliti BRIN Sebut Vaksin Influenza Bisa Jadi Alternatif Cegah Virus HMPV

Peneliti BRIN menyebut vaksin influenza dapat menjadi salah satu opsi untuk mencegah penyebaran Human Metapneumovirus (HMPV).

17 Januari 2025 | 04.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Kedokteran Preklinis dan Klinis BRIN Telly Purnamasari Agus dalam acara diskusi terkait virus HMPV di Gedung B.J. Habibie BRIN, Jakarta, 16 Januari 2025. TEMPO/Defara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Ahli Madya dari Pusat Riset Kedokteran Preklinis dan Klinis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Telly Purnamasari menyebut vaksin influenza dapat menjadi salah satu opsi untuk mencegah penyebaran Human Metapneumovirus (HMPV). Saat ini vaksin khusus untuk HMPV belum tersedia sehingga Telly menegaskan pentingnya meningkatkan daya tahan tubuh melalui berbagai cara, termasuk vaksinasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Memang HMPV ini belum ada vaksinnya, tapi alhamdulillah kita sudah memiliki kekebalan dari infeksi Covid sebelumnya atau dari vaksinasi Covid yang kita terima saat itu. Indonesia sudah memiliki health immunity yang sangat tinggi,” kata Telly dalam acara diskusi terkait virus HMPV di Gedung B.J. Habibie BRIN, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Telly menjelaskan bahwa karena HMPV dan influenza sama-sama disebabkan oleh virus, vaksin influenza dapat menjadi langkah pencegahan yang relevan. “Bisa saja kita berupaya menjalani vaksin untuk influenza. Diharapkan dengan kita kuat atau kita kebal terhadap influenza, maka kita juga akan terhindar mungkin dari penyakit virus yang lainnya,” tuturnya.

Namun Telly juga menekankan bahwa kebutuhan vaksinasi influenza tidak terlalu mendesak. “Itu salah satu upaya yang bisa kita lakukan. Jadi menjadi salah satu opsi sebenarnya,” kata dia. “Kembali lagi kepada virus, perlu enggak sih kita melakukan vaksin? Urgent tidak? Untuk saat ini memang belum, sepanjang kita yakin bahwa kita bisa meningkatkan daya tahan tubuh kita. Imun kita harus kuat dulu.” 

Menurut Telly, menjaga daya tahan tubuh dapat dilakukan dengan memastikan asupan nutrisi yang baik. “Jadi pada saat sakit perlu enggak suplemen? Mungkin perlu, tapi bisa saja kita tidak butuh vitamin atau suplemen kalau memang dari makanan sudah cukup. Makanya kita harus memilah makanan yang nutrisinya yang baik. Karena kelebihan vitamin juga enggak perlu, terbuang juga. Kebutuhan vitamin itu kan berbeda setiap orang,” kata dia.

Telly mengingatkan bahwa upaya menjaga imunitas melalui pola makan sehat dan vaksinasi dapat menjadi langkah preventif yang efektif terhadap berbagai penyakit, termasuk yang disebabkan oleh virus.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus