Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Human Metapneumovirus atau HMPV adalah salah satu dari banyak mikroorganisme atau agen penyebab penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dengan gejala seperti batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas. Namun vaksin influenza ternyata bisa memberi kekebalan terhadap infeksi akibat HMPV karena gejalanya mirip flu biasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Walaupun bukan vaksin langsung yang melindungi HMPV, vaksin influenza dapat memberikan kekebalan terhadap penularan (HMPV)," kata Ketua Tim Kerja Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Kementerian Kesehatan, Nani Rizkiyati, dalam diskusi daring "Kenali ISPA dan Pneumonia untuk Kita Cegah dan Obati" oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta di Jakarta, Senin, 13 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nani merujuk informasi dari pakar kesehatan yang menjelaskan orang yang sudah divaksin influenza berisiko lebih kecil tertular HMPV. Hanya saja, vaksin influenza belum menjadi kebijakan pemerintah atau nasional sehingga masih berbayar. Adapun, HMPV memiliki karakteristik mirip flu biasa dengan gejala seperti batuk, pilek, bisa juga disertai demam dan sakit tenggorokan.
Kemudian, sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih sendiri tanpa memerlukan perawatan khusus. Namun, orang harus waspada apabila gejala semakin berat. Salah satunya ditandai sesak napas. Bila mengalami kondisi ini, segeralah mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas.
"Apabila gejalanya semakin berat, bisa sesak napas, maka jangan meremehkan. Tapi jangan panik, yang perlu kita lakukan adalah tetap waspada," ujar Nani.
Lakukan langkah pencegahan
Demi mencegah terkena virus HMPV dan jatuh sakit, masyarakat perlu melakukan langkah pencegahan. Selain vaksinasi, langkah lain yakni memakai masker bila berada di kerumunan, rutin mencuci tangan, dan menghindari kontak langsung dengan yang mengalami gejala flu.
"Waspada jika kontak dengan unggas mati mendadak, kemudian flu. Itu harus segera ke puskesmas biar diperiksa, diusap tenggorok, hidung, agar diketahui virusnya apa, subtipenya apa," paparnya.
Nani menambahkan hingga saat ini belum ada laporan kematian akibat virus HMPV. Laporan pasien yang meninggal dunia sebetulnya karena menderita mendadak penyakit lain.
"Jadi, bukan karena kena HMPV terus meninggal, itu tidak ada karena gejalanya flu ringan," ujarnya.
Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat total kasus ISPA akibat HMPV sejak 2023 hingga Januari 2025 sebanyak 214 kasus dengan rincian 13 kasus pada 2023, 121 kasus pada 2024, dan 79 kasus pada 2025.
Pilihan Editor: Pulmonolog Sarankan Berkumur Air untuk Lindungi Diri dari HMPV