Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat bulan Ramadan, kurma menjadi salah satu hidangan takjil yang banyak disajikan di Indonesia. Kurma telah dikonsumsi manusia selama ribuan tahun, terutama di Timur Tengah, di mana buah ini menjadi sumber makanan utama bagi masyarakat kuno. Saat ini, kurma dinikmati di seluruh dunia karena rasanya yang kaya dan manfaat kesehatannya. Namun, ada dua jenis utama yang sering ditemui di pasaran, yaitu kurma alami dan manisan kurma. Memahami perbedaan keduanya akan membantu dalam memilih yang terbaik sesuai dengan kebutuhan diet dan gaya hidup.
Tahapan
Dilansir dari laman Naturally, kurma alami adalah buah yang dipanen dari pohon kurma dan dapat dikonsumsi dalam berbagai tahap pematangan. Saat masih di pohon, buah kurma disebut kimri, masih hijau, keras dan tak enak dikonsumsi. Selang beberapa waktu, kurma berubah menjadi kekuningan, teksturnya renyah dan rasanya sedikit manis, di tahap itu kurma disebut khalal.
Selanjutnya, kurma mulai lebih lunak dan semakin manis, kandungan airnya berkurang, di tahap itu kurma disebut rutab. Selanjutnya, kurma semakin matang sempurna, warnanya berwarna gelap, kering, dan memiliki konsentrasi gula yang tinggi. Di tahap itu disebut tamar.
Selain langsung dikonsumsi, kurma juga bisa diolah jadi berbagai hidangan, yang paling umum ditemui di Indonesia adalah manisan kurma. Caranya, dengan menambahkan gula atau pemanis lain untuk meningkatkan rasa manisnya. Kurma ini sering kali direndam dalam larutan gula atau madu sebelum dikeringkan, menghasilkan tekstur yang lebih lengket dan cita rasa yang lebih kuat dibandingkan kurma alami.
Dilansir dari Medjool Days, kurma alami dan manisan kurma memiliki perbedaan dalam kandungan nutrisi, terutama dalam hal kadar gula, kalori, dan kandungan serat. Kurma alami mengandung sekitar 277 kcal per 100 gram, sementara manisan kurma memiliki kalori lebih tinggi, berkisar antara 350-400 kcal.
Dari segi karbohidrat, kurma alami mengandung 75 gram, sedangkan manisan kurma memiliki 85-90 gram. Kandungan gula pada kurma alami adalah sekitar 66 gram, sementara manisan kurma lebih tinggi, yaitu sekitar 80-85 gram.
Perbedaan mencolok juga terlihat pada serat, di mana kurma alami mengandung 8 gram serat per 100 gram, sedangkan manisan kurma hanya sekitar 4-5 gram. Selain itu, kandungan protein dalam kurma alami lebih tinggi, yaitu 2.45 gram dibandingkan dengan 1-2 gram pada manisan kurma.
Kandungan lemak juga sedikit berbeda, dengan kurma alami memiliki 0.39 gram lemak, sementara manisan kurma berkisar antara 0.5-1 gram. Dari perbedaan ini, dapat disimpulkan bahwa kurma alami lebih kaya serat dan lebih sehat dibandingkan manisan kurma yang mengandung lebih banyak gula tambahan.
Manfaat Kesehatan
Kurma Alami:
- Mengandung serat tinggi yang baik untuk pencernaan dan membantu mengontrol kadar gula darah.
- Kaya akan antioksidan seperti flavonoid, karotenoid, dan asam fenolik yang membantu melawan radikal bebas.
- Mengandung kalium, magnesium, dan zat besi yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembentukan sel darah merah.
Manisan Kurma:
- Memiliki rasa yang lebih manis dan bisa menjadi sumber energi cepat.
- Cocok untuk digunakan sebagai pemanis alami dalam berbagai hidangan.
- Namun, kandungan gula tambahannya bisa meningkatkan risiko diabetes dan obesitas jika dikonsumsi berlebihan.
Daya Simpan dan Cara Penyimpanan
Kurma alami memiliki kadar air lebih tinggi pada tahap Rutab, sehingga perlu disimpan dalam lemari pendingin agar tetap segar selama 6-8 bulan. Sedangkan kurma yang sudah dikeringkan pada tahap Tamar bisa bertahan lebih lama di suhu ruang tanpa perlu pendinginan.
Sebaliknya, manisan kurma memiliki daya simpan lebih lama karena tambahan gula berfungsi sebagai pengawet alami. Namun, perlu diperhatikan bahwa penyimpanan dalam wadah kedap udara akan menjaga teksturnya tetap baik dan mencegah kristalisasi gula berlebih.
Pilihan Editor: Dari Mana Saja Indonesia Mengimpor Kurma?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini