Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rumput hybrid di lapangan utama Jakarta International Stadium (JIS) kini tengah menjadi perbincangan hangat publik Indonesia. Pasalnya, stadion yang dibangun dengan menghabiskan dana triliunan rupiah ini dianggap tidak memenuhi standar federasi sepak bola dunia FIFA dari segi penggunaan rumputnya. Hal ini disampaikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri BUMN Erick Thohir setelah mengunjungi stadion yang berlokasi di Jakarta Utara tersebut pada Selasa, 4 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bersama dengan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dan ahli agronomi rumput bernama Kamal, Basuki dan Erick meninjau langsung kondisi lapangan dan stadion yang berkapasitas hingga 82 ribu penonton tersebut. Kunjungan kedua menteri tersebut dilakukan dalam rangka pengecekan kelayakan JIS sebagai salah satu tempat pertandingan Piala Dunia U-17 pada November 2023 mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Hari ini kami melihat JIS, stadion yang bagus namun kamu evaluasi, kalau nanti dievaluasi FIFA mudah-mudahan bisa memenuhi standar, salah satu yang utama rumput,” ucap Basuki dilansir Tempo.co
Rumput yang digunakan untuk lapangan sepak bola, khususnya JIS, tentu bukan jenis yang sembarangan. Hal ini akan berbeda dengan jenis rumput lain, seperti rumput gajah maupun rumput Jepang. Lantas, apa perbedaan rumput hybrid JIS, rumput gajah, dan rumput Jepang? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Rumput Hybrid JIS
Rumput yang dipakai pada lapangan utama Jakarta International Stadium (JIS) adalah rumput jenis hibrida berstandar internasional yang merupakan gabungan dari rumput sintetis dan alami. Selain pada lapangan utama, jenis rumput ini juga dipasang di dua lapangan latih yang letaknya berada di luar bangunan utama stadion. Penggunaan jenis rumput ini pun sebenarnya menjadi salah satu hal yang diunggulkan dari JIS.
Corporate Communication Manager PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Melisa D. Sjach mengungkapkan jika rumput berjenis hibrida ini memiliki daya serap air yang lebih baik daripada rumput biasa. Keunggulan jenis rumput ini adalah genangan air di lapangan JIS ketika hujan dirancang tidak lebih dari 10 detik.
“Lapangan dapat digunakan hingga 1.000 jam pertandingan bila dibandingkan hanya menggunakan rumput natural, yakni hanya 300 jam pertandingan,” ucap Melisa dalam keterangannya seperti ditulis Tempo.co pada 28 Desember 2022 lalu.
Rumput hibrida yang digunakan pada lapangan latih JIS merupakan perpaduan dari 95 persen rumput natural berjenis Zoysia matrella dan lima persen rumput sintetis yang diimpor dari Italia. Adapun salah satu kelebihan dari jenis rumput ini adalah sangat cocok dengan kondisi iklim pesisir, seperti JIS yang terletak di Jakarta Utara.
Rumput Gajah
Rumput gajah atau Pennisetum purpureum adalah jenis rumput berukuran besar dan mengandung nutrisi yang tinggi. Umumnya, jenis rumput ini digunakan sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing, atau gajah. Salah satu kelebihan dari rumput gajah yang tidak dimiliki oleh tanaman sejenis adalah ketahanannya pada cuaca panas. Bahkan, rumput ini membutuhkan sinar matahari penuh atau minimal 40 persen untuk dapat tumbuh.
Dalam hal tanaman hias, rumput gajah dibagi ke dalam tiga jenis rumput berbeda. Mulai dari rumput gajah mini, rumput gajah mini putih, dan rumput gajah besar. Ketiga jenis rumput gajah ini umumnya digunakan sebagai tanaman hias yang ditanam di halaman rumah.
Rumput Jepang
Rumput Jepang menjadi salah satu jenis tanaman hias yang kerap dipakai di halaman rumah. Selain dapat memberikan kesan yang hijau dan asri, rumput ini juga dapat menyerap air dengan baik sehingga tidak akan menimbulkan genangan. Jenis rumput yang satu ini juga dikenal dengan sebutan rumput jarum. Hal ini karena bentuk ujung rumput yang runcing seperti jarum.
Rumput Jepang memiliki karakteristik daun yang kecil, halus, serta memanjang. Selain itu, rumput ini juga membutuhkan perawatan rutin agar dapat tumbuh dengan baik. Pasalnya, rumput Jepang membutuhkan sinar matahari yang cukup, pemberian pupuk urea minimal dua minggu sekali, dan pemangkasan yang rutin agar tetap terlihat rapi.
Pilihan editor: Spesifikasi Rumput Standar FIFA, Rumput JIS Masuk?
RADEN PUTRI