Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah, meski pemerintah telah melansir berbagai program untuk mengatasi darurat literasi.
Penelitian mendapati korelasi antara minimnya ketersediaan perpustakaan plus bahan bacaan berkualitas dan rendahnya minat baca.
Di Yogyakarta, ada banyak inisiatif untuk menyediakan bahan bacaan dan berkorelasi dengan tingginya skor literasi PISA masyarakat Yogyakarta.
TINGKAT literasi masyarakat Indonesia masih sangat buruk. Hasil Programme for International Students Assessment (PISA) pada 2018, misalnya, menunjukkan bahwa 70 persen siswa di Indonesia memiliki kemampuan baca rendah, di bawah level 2 dalam skala PISA. Artinya, mereka bahkan tidak mampu sekadar menemukan gagasan utama ataupun informasi penting dalam suatu teks pendek.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Artikel ini sebelumnya terbit di The Conversation Indonesia dengan judul "Kurangnya Perpustakaan dan Bacaan Berkualitas Sebabkan Indonesia Darurat Literasi". Shintia Revina, peneliti SMERU Research Institute, berkontribusi dalam penulisan artikel ini.