Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Berita Tempo Plus

Jumlah Perpustakaan Minim, Minat Baca Rendah

Minimnya ketersediaan perpustakaan dan bahan bacaan berkualitas ikut menyebabkan rendahnya minat baca masyarakat Indonesia.

10 Februari 2025 | 15.00 WIB

Anak-anak memilih buku di mobil perpustakaan keliling Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandung, di Jalan Diponegoro, Bandung, 2 Juli 2023. Tempo/Prima Mulia
Perbesar
Anak-anak memilih buku di mobil perpustakaan keliling Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandung, di Jalan Diponegoro, Bandung, 2 Juli 2023. Tempo/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah, meski pemerintah telah melansir berbagai program untuk mengatasi darurat literasi.

  • Penelitian mendapati korelasi antara minimnya ketersediaan perpustakaan plus bahan bacaan berkualitas dan rendahnya minat baca.

  • Di Yogyakarta, ada banyak inisiatif untuk menyediakan bahan bacaan dan berkorelasi dengan tingginya skor literasi PISA masyarakat Yogyakarta.

TINGKAT literasi masyarakat Indonesia masih sangat buruk. Hasil Programme for International Students Assessment (PISA) pada 2018, misalnya, menunjukkan bahwa 70 persen siswa di Indonesia memiliki kemampuan baca rendah, di bawah level 2 dalam skala PISA. Artinya, mereka bahkan tidak mampu sekadar menemukan gagasan utama ataupun informasi penting dalam suatu teks pendek.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Artikel ini sebelumnya terbit di The Conversation Indonesia dengan judul "Kurangnya Perpustakaan dan Bacaan Berkualitas Sebabkan Indonesia Darurat Literasi". Shintia Revina, peneliti SMERU Research Institute, berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Risa Nihayah

Risa Nihayah

Peneliti senior SMERU Research Institute

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus