Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Popok Bayi Baiknya Diganti dengan Tisu Basah atau Kapas, Mana yang Terbaik?

Tisu basah lebih banyak dipilih orang tua untuk mengganti popok karena praktis, sedangkan kapas lebih aman digunakan dan mudah terurai.

15 Mei 2024 | 08.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bayi umumnya memiliki kulit yang sangat sensitif, untuk itu dalam memilih peralatan mandi, bedak, kain pakaian, hingga popok yang digunakan. Untuk memilih perlengkapan dengan tepat dan cocok dengan bayi, orang tua harus selektif dan mengetahui jenis kulit pada bayinya. Seperti saat mengganti popok, orang tua harus jeli untuk menggunakan tisu basah atau kapas. Dikutip dari Noleocare, tisu basah memang kerap dipilih untuk mengganti popok bayi dan mudah membersihkan sisa kotorannya. Tetapi, kini telah banyak inovasi berupa kapas khusus untuk bayi.

Jika tisu basah terasa lembab di kulit bayi, maka kapas didesain dalam kondisi kering, ramah lingkungan, dan tidak beracun (hipoalergik). Kapas membantu lebih banyak dalam menyerap kotoran serta membersihkannya lebih cepat. Teksturnya begitu lembut dan tidak abrasif terhadap kulit bayi yang terkenal sensitif. Dari segi lingkungan, bahan kapas lebih mudah terurai karena bahannya terbuat dari organik. Bahan kapas juga harganya cenderung lebih murah ketimbang tisu basah.

Tetapi ada sejumlah aturan yang perlu diperhatikan orang tua saat memilih kapas dalam mengganti popok bayi yakni terkait ukuran, bahan yang bebas kimia, dan kenyamanan bayi dalam memakai. Untuk digunakan sebagai pengganti popok, ukuran kapas harus besar kira-kira menutupi tangan orang dewasa. Kapas harus bebas bahan kimia, serta 100 persen berbahan katun untuk kenyamanan bayi dan bagus bagi lingkungan tidak menimbulkan polusi tambahan.

Dilansir dari lapetitcreme.com, untuk tisu basah bahan penyusunnya rata-rata terdapat senyawa kimia berupa polisorbat, paraben, fenoksietanol, hingga natrium benzoat, serta wewangian tertentu. Kulit bayi umumnya 3 sampai 5 kali lebih tipis dibandingkan kulit manusia dewasa, sehingga orang tua yang memilih menggunakan tisu basah setidaknya harus membaca komposisi bahan yang tertera di kemasan.

Dari segi lingkungan, tisu basah mengandung mikroplastik, memerlukan waktu lama terurai di alam dan timbulkan polusi lingkungan tambahan. Tetapi adapula tisu basah yang sifatnya biodegradable (mudah terurai) dan bahannya lebih aman digunakan, biasanya tisu berbahan demikian memerlukan waktu terurai kurang lebih 3 bulan. Kelebihan tisu basah untuk penggunaannya sangat praktis tersedia dalam kemasan yang membuat orang tua lebih mudah mengaplikasikannya.

Kesimpulannya adalah tergantung pada kemampuan daya beli orang tua, kapas harganya murah, bagus untuk lingkungan dan bayi, tetapi untuk mengaplikasikannya cukup ribet. Sedangkan tisu harganya lebih mahal, ada yang berbahan biodegradable, praktis penggunaannya, tetapi memerlukan dalam jumlah banyak. Semua bahan baik digunakan, tetapi kapas sebagai pengganti popok memiliki poin lebih sebagai bahan pilihan untuk bayi dan orang tua.

Pilihan Editor: Untung Rugi Gunakan Popok Clodi

 

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus