Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Prada Lirik Bisnis Barang Fashion Preloved

Prada menilai bisnis pakaian bekas dapat dikembangkan baik secara internal maupun melalui kemitraan.

1 Desember 2021 | 17.35 WIB

Seorang tamu berpose di luar <i>fashion show</i> Prada dalam Milan Fashion Week Spring 2019 di Milan, Italia, Kamis, 20 September 2018. REUTERS/Stefano Rellandini
Perbesar
Seorang tamu berpose di luar <i>fashion show</i> Prada dalam Milan Fashion Week Spring 2019 di Milan, Italia, Kamis, 20 September 2018. REUTERS/Stefano Rellandini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pakaian bekas tak lagi dipandang sebelah mata. Dikenal dengan thrift atau preloved, pakaian tangan kedua yang lebih murah tapi dengan kualitas bagus semakin diminati. Bahkan merek fashion Prada mulai melirik bisnis ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kepala pemasaran sekaligus pewaris grup fashion mewah itu, Lorenzo Bertelli menilai sektor pakaian bekas dapat dikembangkan baik secara internal maupun melalui kemitraan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Saya tidak bisa mengungkapkan terlalu banyak tapi yang pasti barang bekas akan kami ambil sebagai peluang. Ini bisa berupa kemitraan dengan pemain atau bisa juga sesuatu yang lebih internal, atau keduanya, semacam solusi hibrida seperti untuk e-commerce," katanya.

Pasar untuk tas dan pakaian preloved yang masih layak pakai telah melonjak selama tiga tahun terakhir, didorong oleh pembeli yang lebih muda dan lebih sadar lingkungan, yang mencari barang-barang kelas atas namun terjangkau.

Reuters melaporkan pertumbuhan pasar pakaian bekas ini diperkirakan akan mencapai 33 miliar euro (sekira Rp536 triliun) dalam ukuran tahun ini setelah tumbuh sebesar 65 persen antara 2017 dan 2021, menurut konsultan Bain. Sementara untuk produk barang mewah baru pertumbuhannya hanya mencapai 12 persen.

Beberapa perusahaan mewah lainnya sudah menjajaki sektor ini. Awal tahun ini, konglomerat asal Prancis pemilik grup fashion dan barang mewah Kering mengambil 5 persen saham di Vestiaire Collective, platform terkemuka untuk pakaian dan tas bekas.

Merek terkenal di bawah naungan Kering seperti Gucci juga membentuk kemitraan dengan platform purnajual The RealReal yang berbasis di Amerika Serikat pada 2020.

"Tangan kedua adalah strategi yang telah kami selidiki selama lebih dari setahun," ujar Bertelli yang merupakan putra tertua dari co-Chief Executive Patrizio Bertrelli dan Miuccia Prada ini dalam sebuah wawancara di konferensi Reuters Next, dikutip Rabu.

ANTARA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

 
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus