Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Pria Perlu Jaga Kualitas Sperma sebelum Jalani Proses Inseminasi

Dalam upaya inseminasi, pihak suami perlu menjaga dan meningkatkan kualitas sperma agar bisa terjadi pembuahan pada indung telur.

19 November 2024 | 20.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis andrologi William mengatakan laki-laki perlu melakukan beberapa persiapan untuk mengoptimalkan kondisi sperma dalam upaya meningkatkan peluang kehamilan dalam proses inseminasi atau intra uterine insemitation (IUI).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mungkin bisa diinseminasi setelah kita optimalkan dulu kondisinya. Mungkin pakai obat-obatan tertentu atau ada kondisi lainnya mungkin hormonnya enggak bagus, bisa optimalkan. Kalau sudah mencapai standar syarat minimal, itu bisa kita usahakan untuk inseminasi,” katanya dalam diskusi yang digelar Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah, di Jakarta, Selasa, 19 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lulusan Universitas Airlangga Surabaya itu mengatakan mengoptimalkan kondisi sperma bisa dilakukan dengan memperbaiki faktor risiko seperti tekanan darah, gula darah, dan kolesterol tinggi, serta  memperbaiki pola hidup tidak sehat seperti banyak makan makanan cepat saji atau malas bergerak. Kondisi lain yang perlu diperbaiki jika ada gangguan hormonal maka perlu distabilkan sampai batas yang bagus agar produksi sperma baik dan memperbaiki disfungsi seksual.

“Spermanya ada, tapi dia mungkin susah ereksi gimana mau penetrasi, menyalurkan spermanya itu enggak bisa,” ujarnya.

Jaga kualitas sperma
William mengatakan dalam upaya inseminasi, pihak suami juga perlu menjaga dan meningkatkan kualitas sperma agar bisa terjadi pembuahan pada indung telur. Salah satunya adalah menjaga berat badan ideal dan melakukan olahraga ringan sampai sedang, misalnya jalan santai, senam, yoga, jogging, atau bersepeda. William menyarankan tidak melakukan olahraga berat atau ekstrem agar aliran darah lebih baik dan tidak kelelahan yang bisa menurunkan kualitas sperma.

Kesuburan pria dalam menghasilkan sperma yang baik juga tergantung jam tidur yang optimal, yakni 7-8 jam di malam hari. Tidur cukup juga berpengaruh pada hormon testosteron pria untuk memproduksi pematangan sperma yang baik.

“Kalau di cowok, ini cukup penting. Testosteron pada pria ada jam-jamnya. Dia akan mulai diproduksi biasanya tengah malam, sekitar jam 12 malam, dan mencapai puncaknya di pagi hari, jam 6 sampai jam 9,” papar William.

Ia mengatakan nutrisi juga penting dalam membentuk sperma yang baik agar proses inseminasi berjalan lancar dan banyak mengonsumsi sayuran dan buah berwarna-warni. Selain itu juga penting untuk menjaga suhu testis di antara 33-34 derajat dan tidak menggunakan celana ketat serta memperhatikan waktu produksi sperma yang baik antara 2-3 bulan. Pria juga perlu memberikan jeda untuk tidak mengeluarkan sperma dalam 2-3 hari sebelum proses pengambilan sperma agar kualitas yang dihasilkan baik dan berkualitas.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus