Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tidur nyenyak dan cukup di masa liburan bisa menjadi tantangan. Dengan perubahan rutinitas, pola makan, perbedaan zona waktu, kualitas tidur pun bisa terganggu. Sebuah survei menyebut lebih dari separuh generasi milenial dan Gen Z mengaku kualitas tidur mereka sangat terdampak selama liburan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dr. Brian Licuanan, psikolog klinis di California menyebut berbagai alasan tidur bisa terganggu, termasuk masalah kesehatan fisik dan mental, pola makan, konsumsi alkohol, dan perilaku gaya hidup lain seperti paparan layar. Menghabiskan masa libur di rumah orang lain atau perubahan rutinitas tidur/bangun juga bisa berdampak pada kualitas tidur. Penulis How to Get Your Resisting Loved One Into Treatment itu pun membagi lima tips memperbaiki kualitas tidur selama liburan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Persiapkan untuk tidur jauh dari rumah
Terutama buat yang bepergian jauh melewati zona waktu, jadwal tidur bisa sangat menyulitkan. "Cobalah menyesuaikan diri. Jika berada di zona waktu yang lebih cepat dari di tempat asal, coba tidur lebih awal karena Anda mungkin akan lebih cepat mengantuk," kata Licuanan kepada Fox News Digital.
"Bila berada di zona waktu yang lebih lambat, coba undur waktu tidur sampai tubuh cukup mengantuk," tambahnya. Jika menjadi tamu di rumah kerabat atau hotel, bawalah perlengkapan yang bisa membantu tidur, seperti penutup telinga atau mata.
Ubah pola makan
Kebanyakan orang makan lebih banyak saat liburan. Licuanan menyarankan untuk mempertimbangkan porsi makan. Ubah juga rutinitas olahraga.
Tetap teratur
Licuanan mengatakn menjaga sesuatu tetap teratur selama masa liburan yang sibuk bisa membantu mencegah banyak pikiran sebelum tidur. Ia menyarankan membuat daftar hal-hal yang perlu dilakukan di hari berikutnya untuk menenangkan pikiran.
"Menulis segala keperluan bisa membantu Anda lebih rileks dan mengurangi pikiran tak perlu yang bisa mengganggu tidur," jelasnya.
Komunikasi dengan pasangan
Menata hubungan selama liburan juga bisa mengurangi stres tak perlu dan gangguan tidur. Licuanan menyarankan dialog terbuka dengan pasangan mengenai ekspektasi liburan.
"Bagi tanggung jawab sehingga satu orang tidak terbebani terlalu banyak pekerjaan, seperti belanja kebutuhan, membungkus hadiah, menjemput anggota keluarga di bandara, atau menyiapkan hiburan buat tamu," ungkapnya.
Praktekkan teknik relaksasi
Liburan bisa jadi penuh tekanan. Licuanan menganjurkan mempraktekkan teknis relaksasi dan olah pikiran agar tidur lebih nyenyak. Ia juga menyarankan pelaku liburan untuk tetap positif, bersenang-senang, dan menikmati masa libur.