Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak perubahan dalam tubuh yang terjadi pada masa kehamilan, termasuk perubahan hormon-hormon yang meningkat menyesuaikan pada pertumbuhan janin. Spesialis kandungan dan kebidanan di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Cepi Teguh Pramayadi, mengatakan hormon terbesar yang meningkat pada masa kehamilan adalah estrogen, progesteron, dan beta Human Chorionic Gonadotropin (HCG).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia menjelaskan fungsi hormon estrogen dalam kehamilan adalah untuk menebalkan dinding rahim agar aliran darah di dalam rahim bagus sehingga bisa menjadikan kehamilan yang sehat dan kelak dapat meningkatkan kontraksi rahim saat melahirkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Hormon esterogen biasanya mulai muncul dari usia lima sampai enam minggu yang dihasilkan oleh salah satu zat atau organ di indung telur. Setelah lewat trimester pertama dia akan dihasilkan oleh plasenta atau ari-ari," jelas Cepi dalam diskusi kesehatan depresi, Kamis, 16 November 2023.
Kadar estrogen yang meningkat bisa dirasakan ibu hamil pada trimester awal dengan gejala mual muntah dan terkadang mempengaruhi buang air besar (BAB) yang sulit. Di samping hormon estrogen yang meningkat juga akan ada peningkatan hormon lain, yaitu prolaktin, di mana ibu hamil akan merasakan payudara yang tidak nyaman karena membengkak, yang menandakan dimulainya produksi ASI. Namun, meningkatnya estrogen juga dapat menurunkan sistem imun yang dapat memperburuk penyakit yang sudah ada dan juga memperburuk suasana hati.
"Adanya perubahan mood, kemudian bisa lebih tahan terhadap stres tapi juga nafsu makan bisa menurun, ini kenapa bikin trimester pertama biasanya ibu-ibu jarang sekali naik berat badannya karena nafsu makannya turun," ucap Cepi.
Adapun hal-hal yang mempengaruhi produksi hormon estrogen pada ibu hamil yakni kelebihan berat badan atau obesitas, banyak minum alkohol dan kafein juga dapat menurunkan hormon estrogen selama masa kehamilan. Selain estrogen, hormon lain yang meningkat adalah progesteron, yang biasanya dihasilkan sebelum usia enam minggu. Setelah 7-10 minggu hormon progesteron akan dihasilkan oleh ari-ari atau plasenta.
Hamil anggur
Anggota Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia itu mengatakan fungsi progesteron hampir sama dengan estrogen, yaitu untuk menebalkan dinding rahim sehingga aliran darah di pembuluh darah lebih baik. Namun, kebalikan dari estrogen, progesteron bisa menurunkan kontraksi rahim sehingga tidak terjadi flek di semester awal kehamilan. Suplemen progesteron juga bisa digunakan untuk menunda kehamilan jika terjadi kontraksi di usia kehamilan yang belum cukup untuk melahirkan.
"Yang mempengaruhi turunnya progesteron juga sama, mulai dari alkohol, berat badan berlebih, melakukan diet rendah zinc atau tembaga, itu bisa menurunkan kadar progesteron," papar Cepi.
Terakhir ada hormon Beta HCG yang dihasilkan oleh plasenta selama kehamilan dan akan terus ada, berfungsi untuk meningkatkan jumlah progesteron dan menandakan orang hamil atau tidak. Fungsi HCG adalah untuk penempelan embrio ke rahim agar terjadi kehamilan. Kadar HCG juga akan naik seiring bertambahnya usia kehamilan. Namun, kadar HCG yang meningkat dua hingga tiga kali tidak baik karena mengakibatkan banyak kista sehingga sering disebut hamil anggur atau kantong hamil yang kosong.
"Untuk kasus hipertensi trimester kedua juga HCG meningkat tinggi dan kasus-kasus keguguran secara spontan," ucap Cepi.
Sementara itu, jika hormon HCG terlalu rendah akan menjadi masalah yang berhubungan dengan pertumbuhan janin yang terhambat atau tidak sesuai dengan usia kehamilan keguguran dan hipertensi dengan komplikasi. Setelah proses melahirkan semua hormon tersebut akan menurun drastis dan akan berganti dengan hormon lain seperti prolaktin yang mendukung proses inisiasi menyusui dini (IMD).
"Dengan turunnya progesteron dan estrogen maka prolaktinnya semakin tinggi dan bisa dikeluarkan spontan pada saat bayi atau plasenta sudah lahir," tutur Cepi.
Pilihan Editor: Sebab Wanita Lebih Panjang Umur dibanding Pria