Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Alergi susu respons sistem kekebalan tubuh. Respons yang tak biasa terhadap susu dan produk turunannya. Biasanya susu sapi yang rentan menyebabkan reaksi alergi. Walaupun begitu, susu domba, kambing, kerbau juga bisa mempengaruhi reaksi alergi.
Apa itu alergi susu?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Healthline, reaksi alergi biasanya terjadi setelah mengonsumsi susu. Tanda dan gejala alergi susu itu ringan hingga berat dan mencakup mengi, muntah, gatal-gatal, dan masalah pencernaan. Kondisi alergi susu yang berat juga bisa menyebabkan anafilaksis Reaksi anafilaksis risiko paling parah, karena mempersempit saluran napas dan menghalangi pernapasan.
Alergi susu yang sesungguhnya berbeda dengan ketakmampuan tubuh menerima protein susu dan intoleransi laktosa. Tidak seperti alergi susu, intoleransi tidak dalam sistem kekebalan tubuh. Intoleransi susu memerlukan penanganan yang berbeda dari alergi susu yang sebenarnya.
Tanda dan gejala umum intoleransi protein susu atau laktosa meliputi masalah pencernaan, seperti kembung, gas atau diare, setelah mengonsumsi susu atau produk turunannya,
Gejala alergi susu
Jika mengalami reaksi alergi susu, sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter, walaupun kondisi ringan. Sebab, itu untuk memastikan alergi susu tidak berlanjut lebih buruk lagi untuk jangka panjang
Tanda dan gejala alergi susu:
1. Gatal
2. Mengi atau bengek (suara seperti siulan yang muncul saat bernapas)
3. Rasa gatal atau kesemutan di sekitar bibir atau mulut
4. Pembengkakan bibir, lidah atau tenggorokan
5. Batuk atau sesak napas
6. Muntah
Gejala yang agak lama menimbulkan reaksi, antara lain:
1. Mencret atau diare,
2. Kram perut
3. Hidung meler
4. Mata berair
5. Kolik bayi
Manfaat susu
Perkembangan kesehatan gigi dipengaruhi asupan makanan. Pola makanan dengan kandungan nutrisi yang tepat akan mengurangi risiko kerusakan gigi. Asupan pangan yang baik untuk kesehatan gigi, antara lain buah-buahan, sayuran, makanan protein, biji-bijian, dan susu.
Susu maupun produk turunannya keju dan yoghurt akan mengembalikan mineral yang hilang dari gigi karena makanan lain. Mengonsumsi susu dapat membangun kembali lapisan luar (email) gigi. Susu mengandung kalsium dan fosfor, mineral yang memperbaiki kerusakan gigi.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.