Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita mengenai rumah sakit terus berseliweran di masyarakat, mengingat melonjaknya kasus Covid-19 dan banyak pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Sebagian orang masih belum paham terhadap ruang penanganan pasien. Sebenarnya apa perbedaan ICU dan HCU?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Intensive Care Unit (ICU) merupakan ruang khusus bagi pasien kritis yang membutuhkan perawatan intensif serta pengawasan secara berkala. ICU menyediakan tindakan medis yang bersifat kritis dan sistem pendukung fungsi organ tubuh (life support) pada pasien yang sakit akut atau terluka parah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa kondisi pasien yang ditangani di ruang ICU merupakan pasien yang menderita luka besar (major trauma), luka bakar yang parah, gagal napas, pasien usai transplantasi organ, operasi kardiotoraks, dan tulang punggung kompleks. Pasien yang tidak dalam kondisi akut memerlukan persetujuan dari dokter yang bersangkutan untuk dikirim ke ICU.
High Care Unit (HCU) merupakan unit pelayanan bagi pasien dengan kondisi stabil fungsi pernafasan, cairan tubuh, dan kesadaran namun tetap memerlukan penanganan, perawatan dan pemantauan yang ketat. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk dapat mengetahui secara dini perubahan-perubahan yang membahayakan pasien sehingga pasien dapat segera dipindahkan ke Intensive Care Unit (ICU) untuk diberikan penanganan yang lebih baik.
Pada Keputusan Menteri Kesehatan nomor 834 tahun 2010. Adanya HCU diharapkan dapat meningkatkan efektivitas serta efisiensi layanan di ICU bagi pasien. Kondisi pasien HCU merupakan pasien yang memiliki kondisi respirasi, hemodinamik, dan kesadaran yang stabil.
VALMAI ALZENA KARLA