Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Obat herbal sering dijadikan alternatif pengobatan penderita penyakit tertentu selain obat resep dokter. Spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Tri Juli Edi Tarigan, mengatakan penderita diabetes harus memahami dua hal sebelum mencoba pengobatan herbal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pertama, yang penting dari pengobatan herbal itu ada studi dan bukti bahwa itu aman dan efektif untuk pengobatan," kata Tri Juli, Sabtu, 20 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menyebut pasien yang ingin mencoba pengobatan herbal sebaiknya mencari terlebih dulu informasi mengenai bahan herbal tersebut. Pengobatan herbal yang dicoba akan lebih bagus apabila sudah teruji hasilnya lewat penelitian yang dilakukan para ahli, khususnya untuk penderita diabetes yang butuh produk untuk menstabilkan gula darah.
Cari bukti penelitian dulu
Ia berpesan ada baiknya mencari penelitian obat herbal yang dilakukan pada banyak kelompok, tidak hanya penderita diabetes tapi juga kelompok kontrol atau orang tanpa diabetes. Dengan demikian pengobatan tersebut dapat dibuktikan hasilnya. Apabila pengobatan herbal yang dimaksud masih belum diteliti kebenarannya lewat riset dan masih bersifat testimoni atau berdasarkan pengalaman orang maka pasien diabetes bisa menimbang ulang keputusan tersebut.
"Cari bukti-bukti bahwa pengobatan tersebut memang bermanfaat, jangan berdasarkan testimoni seseorang dan dijadikan dasar untuk mengadopsinya karena metode pengobatan yang tepat itu harus melalui penelitian yang baik," pesannya.
Hal kedua yang perlu dipenuhi sebelum pasien diabetes mencoba pengobatan herbal ialah harus tetap meminum obat yang telah diresepkan dokter agar tetap bisa menjaga kondisi gula darah stabil. Obat yang diresepkan dokter pada penderita diabetes biasanya telah disesuaikan dengan kondisi tubuhnya, apabila dihentikan besar kemungkinan kondisi kesehatannya dapat menurun.
"Pengobatan herbalnya boleh dijalankan asal obat yang biasa digunakan jangan disetop," saran Tri Juli.
Pilihan Editor: Berat Badan Anak Turun Drastis, Waspadai Risiko Diabetes