Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Media massa mengabarkan ada usulan BPJS Kesehatan tidak lagi menanggung biaya penyakit-penyakit yang disebabkan oleh rokok. Usulan ini pun menuai pro dan kontra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pakar kesehatan masyarakat Universitas Muhammadiyah Hamka (Uhamka) Hermawan Saputra mengatakan intervensi yang seharusnya dikuatkan BPJS Kesehatan untuk mengurangi kebiasaan merokok serta menekan penyakit akibat kebiasaan buruk itu perlu bersifat promotif dan preventif, misalnya skrining. Hal tersebut disampaikannya sebagai respons terkait usulan BPJS Kesehatan tak lagi menanggung biaya pengobatan penyakit-penyakit yang disebabkan merokok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Secara filosofis, penyakit-penyakit yang disebabkan gaya hidup seperti merokok semestinya tak ditanggung BPJS Kesehatan. Namun untuk mengetahui hal itu di lapangan tidak mudah.
"Tetapi untuk penyakit-penyakitnya, pada akhirnya di lapangan itu sulit sekali dibuktikan mana yang sesungguhnya penyebab langsung, mana yang menjadi penyebab tidak langsung. Merokok itu sering kali menjadi penyebab tidak langsung," katanya, Selasa, 7 Januari 2025.
Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Mencari penyebab penyakit
Dia mencontohkan pada penyakit-penyakit yang menyerang paru-paru seperti kanker, sulit dibuktikan rokok menjadi penyebab langsung atau tidak langsung mengingat banyak sekali penyebabnya. Namun, Hermawan membenarkan merokok menjadi faktor risiko terbesar orang terkena kanker paru. Masalah itu juga muncul terkait pembuktian penyebab berbagai penyakit paru-paru seperti penyakit paru obstruktif kronis, pneumonia, dan lain-lain.
"Penyakit-penyakit lain lebih sulit lagi untuk kita telusuri, seperti gangguan ginjal, stroke, dan bahkan risiko obesitas, termasuk gangguan pada anak, stunting bayi, balita," jelasnya.
Menurutnya, rokok menjadi penyebab langsung atau tidak langsung berbagai penyakit dan kasus yang ditanggung BPJS Kesehatan. Karena itu, fokus BPJS Kesehatan seharusnya pada pencegahan serta pencapaian jaminan kesehatan semesta (universal health coverage/UHC).
Pilihan Editor: Ingin Operasi Amandel dengan BPJS kesehatan, Cek Syaratnya