Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

Hindari berbagai jenis kegiatan yang membuat tubuh minim bergerak agar mental tetap sehat usai libur panjang Lebaran.

16 April 2024 | 20.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi keluarga mengisi liburan sekolah dengan camping di alam. Foto: Freepik.com/Jcomp

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog klinis Kasandra Putranto menyarankan masyarakat menghindari berbagai jenis kegiatan yang membuat tubuh minim bergerak agar mental tetap sehat usai libur panjang Lebaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Menghindari kegiatan yang tidak bergerak untuk waktu yang lama seperti bermain media sosial, salah satunya, karena dengan tidak bergerak tubuh jadi terbiasa dengan ritme gerak yang lambat dan ringan,” kata lulusan Universitas Indonesia itu, Selasa, 16 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kasandra menuturkan kegiatan yang minim gerak mempengaruhi tubuh dan pikiran secara tidak langsung. Berbagai aktivitas rutin seperti bekerja di kantor, olahraga, atau sekolah menuntut tubuh dan otak untuk banyak bergerak serta berpikir. Namun, kegiatan seperti bermain media sosial dalam waktu yang cenderung lama membuat tubuh tidak bisa lepas dari sikap bersantai. 

Akibatnya, tubuh akan mengalami fase enggan bergerak, berpikir, karena adanya rasa ingin mengulang waktu liburan seperti sebelumnya. Hal ini menyebabkan tubuh perlu waktu untuk terbiasa mengubah ritme dari yang semula lambat menjadi cepat.

Apabila kondisi ini berlangsung secara terus-menerus, dikhawatirkan masyarakat akan terkena post-holiday blues atau kondisi perubahan suasana hati sebagai akibat dari transisi antara masa liburan ke kondisi rutin yang harus dihadapi kembali.

“Pada proses transisi tersebut, beberapa orang tidak mudah beradaptasi kembali terhadap kehidupan yang biasanya, misalkan kembali bekerja atau sekolah,” ujarnya.

Pilih aktivitas menenangkan
Kasandra mengatakan post-holiday blues sebenarnya merupakan hal yang wajar namun jika perubahan tersebut berlangsung lebih dari dua pekan maka harus segera mendapatkan pemeriksaan dan penanganan dari tenaga medis. Ia menyarankan agar mental tetap sehat dan terjaga usai libur panjang, masyarakat dapat melakukan berbagai aktivitas yang dapat menenangkan pikiran sambil mengembalikan ritme aktivitas seperti biasa.

Masyarakat bisa mendengarkan lagu-lagu yang membuat hati tenang dalam waktu beberapa menit atau melakukan relaksasi melalui perawatan diri seperti pijat tubuh dan menikur. Meski demikian, Kasandra mengatakan semua itu tergantung pada kebutuhan masing-masing orang.

"Tergantung pada kebutuhannya, tentunya perlu ada pemeriksaan terlebih dulu untuk dapat menentukan bentuk intervensi yang tepat dari ahlinya,” ujar Kasandra.

Sebelumnya, psikolog klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, juga mengatakan untuk terhindar dari post-holiday blues masyarakat perlu membiasakan diri melakukan aktivitas rutin kembali beberapa hari sebelum masa liburan selesai.

“Kembalikan rutinitas beberapa hari sebelum usai,” ujar Vera.

Misalnya, kembali dari liburan lebih awal untuk membiasakan diri bangun pagi kembali, membersihkan rumah setelah lama tidak ditinggali, menyiapkan pakaian untuk bekerja atau pergi ke sekolah, hingga keperluan-keperluan lain.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus