Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Sariawan Tak Sembuh dalam 2 Minggu, Dokter Ingatkan Kanker Rongga Mulut

Dokter menjelaskan pentingnya mewaspadai luka di rongga mulut atau sariawan yang tak kunjung sembuh karena bisa jadi gejala kanker rongga mulut.

14 Februari 2024 | 11.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis bedah onkologi I Gusti Ngurah Gunawan Wibisana menjelaskan pentingnya mewaspadai luka di rongga mulut atau sariawan yang tak kunjung sembuh karena bisa jadi merupakan gejala kanker rongga mulut. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan normalnya sariawan akan sembuh dalam waktu 2-3 minggu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi, ada luka dalam bentuk sariawan, seringkali bisa di daerah lidah atau mungkin di daerah bagian lain dalam rongga mulut tapi tidak sembuh dalam waktu tiga minggu," katanya dalam bincang-bincang daring, Selasa, 13 Februari 2024. "Begitu tidak sembuh dalam waktu tiga minggu, kita harus mulai curiga mungkin ada sesuatu yang lebih serius dibandingkan sekadar sariawan biasa." 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, kanker rongga mulut bisa terjadi karena bagian rongga mulut atau lidah sering tergigit akibat susunan geligi yang tidak rata. "Lidahnya sering tergigit, terus sering jadi luka akibat susunan geligi sehingga terjadi trauma yang berulang terus," kata dokter di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta ini.

Kebiasaan pemicu
Gunawan mengatakan kanker rongga mulut lebih berisiko terjadi pada perokok, suka mengunyah sirih, dan menenggak minuman beralkohol secara berlebihan. Menghindari kebiasaan-kebiasaan tersebut serta rutin melakukan pemeriksaan rongga mulut setiap bulan dapat mencegah kanker rongga mulut.

"Jadi, secara berkala satu bulan sekali atau setiap tanggal ulang tahun setiap bulan kita memeriksa kondisi di dalam rongga mulut, ada atau tidak, misalkan luka atau sariawan yang tidak sembuh. Kemudian, ada atau tidak bercak putih yang sebelumnya tidak ada, sekarang ada dan kemudian meluas," papar Gunawan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus