Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu bentuk gaya bahasa yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari adalah sarkas. Gaya bahasa ini sering digunakan untuk menyampaikan sindiran secara tajam dan mengandung nada sinis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk memahami lebih dalam mengenai apa itu sarkas, simak pengertian sarkas, ciri-ciri dan contoh kalimatnya berikut ini.
Pengertian Sarkasme
Sarkasme atau sarkas adalah bentuk ungkapan atau ucapan yang sengaja dipakai untuk mengejek, menghina, atau menyindir seseorang dengan cara yang tajam dan terkadang berlebihan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sarkasme artinya kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang lain berupa cemoohan atau ejekan kasar.
Biasanya, sarkasme digunakan dengan nada yang berlawanan dengan makna yang sebenarnya. Misalnya, ketika seseorang gagal dalam sebuah tugas, seseorang lain mungkin berkata, "Wah, hebat sekali, benar-benar luar biasa!" Padahal, sebenarnya yang dimaksudkan adalah kebalikannya, yaitu kegagalan yang memalukan.
Gaya bahasa sarkas sering kali digunakan untuk mengungkapkan ketidakpuasan, kekecewaan, atau sekadar untuk mengolok-olok sesuatu secara halus.
Meskipun bisa memberikan dampak lucu atau menghibur, penggunaan sarkasme yang tidak tepat juga bisa menyinggung perasaan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan kata-kata sarkasme dengan bijak.
Ciri-Ciri Sarkas
Untuk mengenali sarkasme, ada beberapa ciri khas yang dapat diperhatikan. Berikut adalah ciri-ciri umum yang menunjukkan bahwa sebuah kalimat atau ungkapan bersifat sarkas.
1. Kontras antara Kata dan Maksud
Sarkasme sering kali menggunakan kata-kata yang bertolak belakang dengan maksud sebenarnya.
Misalnya, ketika seseorang melakukan sesuatu dengan sangat buruk, orang lain mungkin berkata, "Kerja yang sangat luar biasa!" Kalimat ini jelas tidak mencerminkan kekaguman, melainkan ejekan.
2. Nada yang Berlebihan
Dalam sarkasme, penyampaian kalimat sering kali dibuat berlebihan atau tidak masuk akal untuk menekankan bahwa itu bukanlah pujian atau penghargaan yang tulus.
Misalnya, "Kamu benar-benar pintar, bisa menyelesaikan tugas ini dalam lima menit!" padahal tugas tersebut sangat mudah atau tidak dikerjakan dengan benar.
3. Menggunakan Ironi
Ironi adalah salah satu bentuk sarkasme yang sangat umum. Dalam ironi, seseorang mengungkapkan sesuatu yang bertentangan dengan kenyataan atau harapan.
Sebagai contoh, ketika seseorang terlambat datang ke sebuah acara, dia bisa berkata, "Tentu saja, saya datang tepat waktu, seperti biasanya!"
Kalimat ini menyiratkan bahwa dia datang terlambat, tetapi dia menyampaikan hal itu dengan cara yang tidak langsung.
4. Ekspresi Wajah dan Intonasi Suara
Ekspresi wajah dan intonasi suara sangat penting dalam sarkasme. Seseorang yang mengungkapkan sarkasme mungkin menunjukkan senyum tipis atau nada suara yang datar, sehingga orang yang mendengarnya bisa merasakan ketidaksesuaian antara kata-kata yang diucapkan dan maksud sebenarnya.
Contoh Kalimat Sarkasme
Untuk membantu pemahaman lebih lanjut, berikut adalah 10 contoh kalimat sarkas beserta penjelasannya.
“Wah, kamu benar-benar bekerja keras hari ini, ya! Duduk dan main ponsel saja sepanjang waktu."
Kalimat ini menyindir seseorang yang dianggap tidak berkontribusi atau malas, meskipun diucapkan seolah memuji.
"Pintar sekali, pasti butuh waktu lama untuk membuat kesalahan sebanyak itu."
Sarkasme ini digunakan untuk mengkritik seseorang yang melakukan banyak kesalahan, dengan nada ironis yang menyamarkan kritik sebagai pujian.
“Tentu, pendapatmu pasti yang paling benar. Kita semua hanya ada di sini untuk mendengarkanmu."
Kalimat ini digunakan untuk menyindir seseorang yang dianggap terlalu egois atau selalu merasa pendapatnya lebih penting.
“Kerja tim yang hebat! Semua kerja kerasmu membuat kami semakin sibuk menutupi kesalahanmu."
Kalimat ini menyindir anggota tim yang justru membuat masalah, meskipun secara eksplisit terdengar seperti pujian.
“Oh, luar biasa! Kamu akhirnya berhasil tepat waktu juga, padahal acara sudah selesai.”
Kalimat ini mengkritik seseorang yang sering terlambat, meski terdengar seperti ucapan apresiasi.
“Terima kasih ya atas bantuanmu yang sangat besar, meskipun kamu tidak melakukan apa-apa."
Sarkasme ini menyindir seseorang yang tidak berkontribusi, tetapi diungkapkan dalam bentuk rasa terima kasih palsu.
"Bagus sekali caramu menyelesaikan masalah... dengan membuat masalah baru."
Kalimat ini menyindir seseorang yang mencoba membantu, tetapi malah menambah masalah.
“Tentu saja kamu selalu sibuk, scrolling media sosial itu memang pekerjaan berat."
Digunakan untuk menyindir seseorang yang beralasan sibuk tetapi sebenarnya tidak melakukan sesuatu yang produktif.
“Ide kamu luar biasa, tidak heran tidak ada yang mau mencobanya."
Kritik terhadap ide yang dianggap buruk, tetapi disampaikan dengan nada ironis.
“Tenang saja, kamu pasti mendapatkan juara untuk keahlian dalam menghindari tanggung jawab."
Kalimat ini menyindir seseorang yang sering menghindar dari tugas, dengan nada seolah-olah memuji.