Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari gini masih cacingan? Mungkin ujaran itu yang terlintas di benak kita saat membahas masalah kesehatan anak. Faktanya, infeksi cacingan masih membayangi anak-anak Indonesia.
Baca juga: Cacing Ancam 25 Persen Penduduk Dunia, Obat Kunyah Solusinya?
Hal tersebut terungkap dalam gelar wicara bersama Johnson & Johnson Indonesia di Plaza Senayan Jakarta, belum lama ini. Risiko anak Indonesia cacingan masih tinggi. Salah satunya, dipicu oleh rendahnya kesadaran masyarakat terhadap penyakit itu.
"Kedua, karena gejalanya tidak terdeteksi dengan mudah sehingga masyarakat cenderung tidak berpikir jauh menuju ke sana. Padahal, 60 sampai 80 persen anak Indonesia masih berisiko cacingan. Angkanya sekitar 57 juta anak," terang Country Leader of Communication and Public Affairs PT Johnson & Johnson Indonesia, Devy Yheanne, kepada tabloidbintang.com.
Karenanya, pada semester pertama tahun ini, Johnson & Johnson lewat produk Combantrin menggelar gerakan sosial "Jam Main Kita." Gerakan yang menggandeng Lembaga Perlindungan Anak Indonesia ini mendapat dukungan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Program ini mengajak anak-anak Indonesia berani bermain di luar rumah sembari tetap menjalankan gaya hidup bersih-sehat agar tidak kena infeksi.
"Dalam beberapa kasus orang tua mengira infeksi cacingan disebabkan karena tempat bermain yang tidak higienis. Lalu mereka membatasi ruang gerak anak. Sebenarnya bukan itu intinya," Devy menambahkan. Kuncinya, asupan gizi yang seimbang, hidup bersih termasuk cuci tangan sebelum makan, dan bergerak aktif.
TABLOIDBINTANG
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini