Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menjalani amputasi, beberapa orang mengalami nyeri di bagian anggota tubuh yang sudah tidak ada lagi. Kondisi ini disebut dengan phantom pain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Phantom pain merupakan rasa sakit yang seolah berasal dari anggota tubuh yang sudah diamputasi atau tidak ada. Rasa sakitnya nyata, tapi rasanya seperti terjadi di bagian tubuh yang hilang.
Dikutip dari my.clevelandclinic.org, nyeri phantom pain mengacu pada anggota tubuh yang hilang atau bagian dari anggota tubuh (seperti jari tangan atau kaki).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nyeri phantom pain berkisar dari ringan hingga parah dan dapat berlangsung selama beberapa detik, berjam-jam, berhari-hari atau lebih lama. Ini dapat terjadi setelah amputasi medis (mengangkat bagian anggota tubuh dengan operasi). Selain itu, dapat juga terjadi setelah amputasi yang tidak disengaja, ketika Anda kehilangan jari tangan, kaki atau bagian tubuh lainnya.
Seperti apa rasanya nyeri phantom pain?
Dikutip dari Medical News Today, nyeri phantom pain biasanya menyerupai nyeri saraf. Nyeri saraf menyebabkan sensasi seperti:
- Pin dan jarum
- Sensasi sengatan listrik
- Sensasi menembak atau menusuk
Sakitnya sering paling intens dirasakan di daerah terjauh dari pusat tubuh. Misalnya, nyeri phantom pain setelah amputasi lengan mungkin terasa seperti nyeri di jari.
Beberapa contoh nyeri phantom pain meliputi:
- Phantom limb pain (nyeri tungkai hantu), yang terjadi pada orang dengan anggota tubuh yang diamputasi.
- Phantom organ pain (nyeri organ hantu), yang terjadi pada organ yang diangkat oleh ahli bedah, seperti kantong empedu.
- Other phantom pain (nyeri bayangan lainnya), yang dapat mencakup nyeri di bagian tubuh lain yang sudah tidak ada lagi, seperti usai cabut gigi atau jari.
Pilihan editor: Model dengan Kaki Diamputasi Kini Aktif Kampanye Body Positivity