Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 25 Juni 14 tahun lalu bintang pop terbesar di industri musik, Michael Jackson meninggal dalam usia 50 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kematian sang raja pop itu disebabkan gagal jantung atau cardiac arrest lantaran mengonsumsi salah satu obat mematikan yang bernama profol. Obat itu memiliki efek samping sebagai obat penenang kuat yang ditemukan di dalamnya.
Kematian Michael Jackson dianggap pembunuhan tanpa rencana oleh dokter terakhir yang merawatnya, Conrad Murray. Mengutip dari Antara, menurut daftar laporan forensik Los Angeles penyebab utama kematian Michael Jackson yaitu dua obat, propofol dan lorazepam yang diberikan dokter pribadinya.
Obat penghilang rasa sakit maut propofol, yang biasanya digunakan untuk pembedahan dan dinamai oleh para dokter dengan sebutan "susu amnesia," demikian juga obat penenang lorazepam diberikan dengan jumlah berlebih, seperti saat menjalani bedah besar, diberikan tanpa prosedur yang benar sehingga menyebabkan sang superstar tewas.
Tak hanya itu, kematian tersebut juga disebabkan obat-obatan lainnya yang ditemukan dalam tubuh sang biduan. Seperti midazolam, digunakan untuk membuat pasien tertidur dalam sejumlah prosedur pemeriksaan seperti kolonoskopi. Kemudian Diazepam, versi generik dari Valium, untuk menghilangkan perasaan gelisah, lidocaine penghilang rasa sakit, dan ephedrine merupakan obat pemacu semangat.
Diketahui, Murray, spesialis jantung yang kantornya berada di Houston dan Las Vegas, disewa untuk merawat sang biduan selama dia mempersiapkan diri untuk konsernya itu. Bahkan Murray berada di samping Michael saat si Raja Pop itu meninggal dunia.
Sebelum kematiannya, Michael menerima propofol berbentuk cair seperti susu untuk membantunya bisa tidur. Sang dokter juga menyuntikan profol setiap malam selama enam minggu sebelum kematian Jackson. Hal ini lantaran meringankan penderitaan Jackson akibat insomnia atau susah tidur.
Hingga tiga hari sebelum kematian Jackson, Murray juga menyuntik separuh dari dosis biasa dan memberikan dua obat penenang lainnya, yaitu lorazepam dan midazolam. Namun pada 25 Juni 2009, Michael secara berturut-turut mengonsumsi beragam obat tidur dan penenang, baik melalui suntikan atau bahkan memakannya langsung. Jenis obat tidur yang dikonsumsinya, yakni tablet Valium 10 milligram, 2 milligram Ativan, dan 2 milligram Versed. Kemudian profol, sebagai obat putih “susu”-nya.
Setelah obat penenang memasuki aliran darah Jackson, matanya tertutup, nafasnya melambat, dan ia pun tertidur lelap. Saat Michael tertidur lelap, Murray mengambil istirahat sebentar sekitar 2 menit untuk ke kamar mandi.
Namun ketika ia kembali, Michael Jackson telah berhenti bernapas. Menyadari hal itu, Murray membawa sang superstar ke UCLA Medical Center di Westwood dan dinyatakan telah meninggal dunia pada pukul 14.26 waktu setempat.
ANTARA | TIM TEMPO
Pilihan editor : Perjalanan Hidup Michael Jackson Diifilmkan,Diperankan Keponakannya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini