Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Sereal dan 3 Makanan Ini Tak Disarankan untuk Sarapan

Empat jenis makanan berikut harus dihindari saat sarapan karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Apa saja itu?

26 Januari 2020 | 06.50 WIB

Ilustrasi sarapan. Pixabay.com
Perbesar
Ilustrasi sarapan. Pixabay.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Saat pagi hari, kita membutuhkan asupan gizi sebelum memulai aktivitas. Karena padatnya jadwal dan alasan lain, banyak orang tak sempat mengonsumsi nasi dan memilih makanan instan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sayangnya, beberapa makanan cepat saji tersebut justru tidak disarankan untuk dikonsumsi lantaran berbagai dampak buruk yang bisa terjadi. Melansir dari Health Line dan Boldsky, berikut empat jenis makanan yang harus dihindari saat sarapan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sereal
Ini adalah makanan utama yang paling sering dikonsumsi banyak orang di pagi hari sebab cukup menuang sereal dan susu, Anda pun bisa dengan cepat mengonsumsinya. Sayangnya, sereal tidak disarankan untuk dimakan sebagai sarapan. Sebuah penelitian di 2011 oleh Environmental Working Group (EWG) membuktikan bahwa sereal hanya mengandung tinggi gula. Itu berarti, risiko diabetes dan obesitas sangat mungkin dialami dalam jangka panjang.

Wafel dan panekuk
Wafel dan panekuk menjadi makanan favorit lain untuk sarapan. Meski dikenal tinggi protein, makanan itu terbuat dari tepung, gula, susu, dan telur. Itu berarti, wafel dan panekuk sangat tinggi gula. Layaknya sereal, Asosiasi Jantung Amerika mengatakan mengonsumsinya dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Roti panggang dengan margarin
Membuat roti panggang dengan olesan margarin memang tidak membutuhkan waktu lama. Tak heran, banyak orang memilihnya sebagai makanan saat sarapan. Sayangnya, roti panggang mengandung sedikit serat dan nutrisi. Ini bisa membuat lebih cepat lapar dan pada akhirnya menaikkan berat badan karena konsumsi makanan selanjutnya yang berlebihan. Pada margarin, terdapat pula lemak jahat yang bisa meningkatkan risiko kolesterol.

Jus buah
Jus buah memang sering menjadi pilihan untuk pengganti sarapan. Sayangnya, berbagai penelitian telah membuktikan bahwa jus buah dikenal tinggi gula dan rendah serat buah. Akibatnya bisa menyebabkan gula darah naik dengan sangat cepat karena tidak ada lemak atau serat yang memperlambat penyerapan. Lonjakan insulin yang dihasilkan dan penurunan gula darah juga dapat membuat Anda merasa lelah, gemetar, dan lapar.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus