Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Serupa Belut, Ikan Sidat Disebut Pula Ginseng Air Kegemaran Orang Jepang

Ikan sidat mengandung asam lemak tak jenuh dengan kandungan tinggi hingga menjadi menu makanan favorit orang Jepang.

7 Maret 2021 | 11.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ikan sidat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ikan sidat merupakan ikan yang mempunyai kandungan vitamin dan mikronutrien yang sangat tinggi. Karena itu, ikan jenis ini sangat diminati diberbagai negara khususnya di jepang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di indonesia sendiri memiliki tujuh jenis ikan yang serupa mulai dari sidat yang bersirip dorsal pendek atau dalam bahasa ilmiahnya Anguilla bicolor dan Anguilla bicolor pacifica. Serta ada lima jenis spesies sidat dorsal panjang yaitu Anguilla borneensis, Anguilla marmorata, Anguilla celebensensis, Anguilla megastoma dan Anguilla interioris.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ikan sidat juga memiliki banyak nama sesuai dengan daerah seperti ikan uling, ikan moa, ikan lubang, ikan lumbon, ikan larak, dan ikan pelus.

Ikan yang termasuk dalam  jenis family Anguillidae ini memiliki ciri tubuh yang memanjang persis seperti ikan belut  namun ikan ini sebenarnya memiliki sisik yang kecil dan memanjang serta  dilapisi lendir yang tebal di seluruh tubuhnya, di bagian punggung sidat berwarna colat kehitaman, dan dibagian perutnya terdapat warna kuning dan perak.

Hebatnya lagi ikan ini mampu mengambil oksigen dari udara dan mampu bernapas menggunan seluruh bagian kulitnya.

Sidat mengandung berbagai asam lemak tak jenuh dengan kandungan tinggi yang tidak terdapat di hewan lain, dan dapat mengenyangkan, tetapi tidak menggemukkan. 

Ikan sidat sering pula disebut sebagai ginseng air karena dipercaya dapat memperpanjang umur dan menghambat penuaan.  Ekstrak sumsum sidat mengandung tiga jenis bahan bermanfaat, yaitu DHA, EPA, dan AKG.  DHA dan EPA merupakan asam lemak tak jenuh yang dapat menurunkan lemak darah dalam tubuh manusia. 

Sedangkan kandungan DHA memberikan gizi bagi syaraf penglihatan sehingga bisa digunakan untuk mencegah gangguan penglihatan.

Tidak hanya itu kandungan vitamin dalam tubuh ikan sidat juga sangat tinggi seperti Kandungan vitamin B1 dalam tubuh sidah setara dengan 25 kali lipat kandunga B1 yang ada dalam susu sapi, dan kandungan vitamin  A nya setara setra dengan 45 kali lipat kandungan vitamin A dalam susu sapi, serta kandungan seng (Zn) sidat Sembilan kali lipat kandungan seng (Zn) susu sapi.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali menyoroti ekspor perdagangan ikan sidat yang hampir terancam punah. Hal tersebut terlihat dalam akun tewitter @susipudjiastuti pada 28 Februari 2021.

Cuitan tersebut berisi percapan mengenai budi daya ikan sidat jenis Glass Eel dan Spionny rock lobster yang sekarang sudah hampir punah dan kini masuk dalam CITES apendix 2 dan semestinya wajib di lindungi dan jika hendak di ambil hanya untuk konsumsi saja.

Dalam cuitan tersebut Susi Pudjiastuti meminta kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) agar budi daya tidak menjadi kamuflase untuk pengambilan benih lobster.

SABAR AULIANSYAH PANJAITAN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus