Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Siapa Bilang Pasien Diabetes Tak Boleh Makan Nasi Putih? Cek Syaratnya

Pakar gizi membolehkan pasien diabetes makan nasi putih untuk menu harian asal sesuai kebutuhan dan perhatikan juga hal berikut.

25 Juli 2023 | 20.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi nasi putih. Freepik.com/xb100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Siapa bilang pasien diabetes tak boleh makan nasi putih? Ahli gizi klinik Marini Siregar membolehkan penderita diabetes memilih nasi merah atau nasi putih untuk menu harian asal sesuai kebutuhan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mau nasi merah boleh, mau nasi putih boleh, asal konsumsinya sesuai kebutuhan. Kalau dibilang 100 gram ya 100 gram, tiga per empat gelas ya tiga per empat gelas," kata lulusan Universitas Indonesia itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, khusus untuk yang memilih nasi putih dengan menambahkan sayuran sebagai sumber serat dan lauk mengandung protein dan lemak, maka akan menurunkan indeks glikemik nasi putih. Indeks glikemik merupakan indikator cepat atau lambatnya unsur karbohidrat dari bahan pangan dalam meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.

Semakin tinggi angka indeks glikemik makanan maka semakin cepat makanan tersebut dapat meningkatkan kadar gula darah. Makanan disebut memiliki indeks glikemik rendah bila angkanya di bawah 55 dan tinggi apabila angkanya di atas 70.

Indeks glikemik nasi merah dikatakan sekitar 50 sementara nasi putih sekitar 72. Terkait gizi, beras merah mengandung serat yang tinggi sehingga bisa membuat cepat kenyang dan tidak mudah lapar sehingga tak akan banyak makan.

"Di dalam beras merah juga ada zinc dan zat gizi yang berfungsi menguatkan kerja hormon insulin," ujar Marini.

Perhatikan asupan makanan
Dia mengingatkan pasien diabetes seperti orang sehat pada umumnya harus memperhatikan asupan makanan bergizi seimbang dan sebisa mungkin setiap kali makan, asupan makanan terdiri atas sumber karbohidrat, protein, sayur, dan buah karena apa yang dikonsumsi mempengaruhi kadar gula darah tubuh. Pilihlah makanan kaya serat, vitamin, mineral, serta rendah gula tambahan, lemak, atau sodium.

Mengenai komposisi, karbohidrat dibutuhkan sekitar 45-65 persen dari total kebutuhan kalori sehari. Protein sebanyak 10-20 persen dari total kalori per hari, sementara lemak kurang dari 30 persen dari total kalori per hari. Marini menambahkan masyarakat dan penderita diabetes juga perlu menjauhi alkohol dan rokok karena bisa memicu diabetes berkomplikasi menjadi penyakit yang lebih parah, seperti penyakit jantung, stroke, hingga penyakit mata.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus