Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kebaya merupakan busana yang hingga saat ini masih eksis dipaka oleh para perempuan di Indonesia. Busana satu ini lebih tepatnya banyak dikenakan di daerah Jawa, Sunda dan Bali.
Selain di Indonesia, pakaian blus tradisional ini juga dikenakan oleh para perempuan di Malaysia, Burma, Thailand dan sebagian Kamboja. Kebaya terbuat dari bahan tipis dan biasanya dipadukan dengan sarung, batik atau pakaian tradisional lainnya seperti songket dengan motif warna-warni.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di beberapa wilayah Indonesia, Kebaya memiliki ciri khas tersendiri di setiap daerah. Begitu juga dengan beberapa negara yang terletak di bagian utara kepulauan Indonesia yang mengenal dan menggunakan busana ini. Kebaya di negara lain juga memiliki model yang banyak, terutama di daerah-daerah yang terkena dampak ekspansi wilayah Arab dan Portugis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Transparan dan Semi Transparan
Kebaya pada dasarnya merupakan busana yang didesain dengan menampilkan lengan panjang, leher tanpa kerah, dan bagian depan terbuka dengan kedua bagian diikat dengan bros. Selain itu, model kebaya sering ditutupi dengan motif bunga yang semarak. Biasanya, kebaya juga dibuat transparan atau semi transparan dengan model yang pas dengan pinggul.
Busana satu ini sering dihiasi dengan potongan renda, renda sulaman, atau sulaman yang dijahit menggunakan tangan maupun mesin. Kebaya menjadi salah satu pakaian khas Indonesia yang modis namun fungsional yang semakin terkenal selama beberapa dekade terakhir.
Dalam pemakaiannya, kebaya sering dipadukan dengan sarung atau baju lilit seperti rok yang dikenakan di pinggang. Para perempuan di Indonesia secara tradisional menutupi tubuh mereka dengan kain panjang yang disebut 'stagen' saat mengenakan kebaya dan kerongsang atau bros sebagai aksesoris yang melengkapinya. Saat ini, banyak jenis kebaya lain yang dianggap terinspirasi oleh unsur-unsur tersebut. Simak jenis-jenis kebaya yang eksis di Indonesia berikut ini.
1. Kebaya Kutubaru
Dilansir dari fitinline.com, kebaya kutubaru merupakan pakaian tradisional Indonesia yang mempunyai ciri khas berupa tambahan kain yang menghubungkan sisi kanan dan kiri kebaya. Kain ini dijahit di bagian tengah dan biasa disebut dengan bef. Adanya bef pada kebaya kutubaru memberi kesan kuno. Namun, kebaya jenis ini begitu digandrungi para perempuan karena dianggap netral.
2. Kebaya Bali
Model kebaya Bali biasanya memadukan blus dengan rok batik. Kebaya ini terbuat dari kain brokat atau katun yang dijahit sesuai dengan permintaan. Potongannya ada yang dibuat lengan panjang, tetapi beberapa model ada yang dibuat berlengan pendek.
Dikutip dari vantage.id, salah satu karakter dari kebaya Bali terletak pada obi yang melingkar di area perut. Obi tersebut seringkali berbentuk kain atau aksesoris. Fungsi utamanya sebagai ikat pinggang dan aksesoris yang menjadi ciri khas kebaya Bali.
3. Kebaya Jawa Tengah
Kebaya khas Jawa Tengah umumnya berwarna hitam. Kebaya jenis ini didesain menggunakan bahan beludru atau kain sutera jika digunakan untuk acara formal atau resmi. Sedangkan untuk kegiatan sehari-hari, kain yang digunakan adalah kain katun atau bahkan nilon tipis agak transparan yang dihiasi dengan sulaman atau bordiran.
Para perempuan yang mengenakan kebaya harus memastikan bagian dada tertutup dengan aman menggunakan kemben sebagai dalaman. Selain itu, dalam pemakaiannya kebaya akan diselaraskan dengan bentuk tubuh, sehingga diperlukan stagen untuk mengencangkan bagian perut dan pinggang. Lalu, agar stagen tidak terlihat dari luar, para perempuan yang memakai kebaya Jawa Tengah akan memerlukan tapih tanjung.