Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran Covid-19 varian Omicron semakin meluas, terutama pada anak-anak. Bagaimana gejala Omicron pada anak?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) pada Desember lalu menganalisis 43 pasien Covid-19 varian Omicron. Mereka menemukan gejala Omicron yang lebih umum, yaitu batuk, kelelahan, penyumbatan, pilek, dan sakit kepala.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Gejala pada anak-anak dapat serupa dengan yang terlihat pada orang dewasa,” kata profesor pediatri di Rutgers-Robert Wood Johnson Medical School, Maya Ramagopal, seperti dikutip Tempo dari Verywell Health, Rabu, 19 Januari 2022.
Dokter anak di Pusat Kesehatan Providence Saint John California, Daniel S. Ganjian, mengatakan belum banyak kasus di mana anak-anak dengan Omicron mengalami anosmia atau kehilangan indera penciuman dan perasanya. Ini tentu berbeda dengan varian lainnya.
“Yang biasa kita lihat adalah demam, batuk, dan pilek—itulah Omicron. Terkadang kita juga melihat muntah dan diare,” ujarnya dalam laman Verywell Health.
Selain itu, Ganjian mengatakan anak-anak dengan gejala Omicron mungkin mengalami ‘croup’ atau batuk yang terdengar keras. Anak-anak yang mengalami hal ini akan terdengar seperti anjing laut yang menggonggong ketika mereka batuk.
Anak-anak dengan gejala Omicron juga mungkin mengalami kehilangan nafsu makan dan ruam. Ruam yang mereka miliki terlihat seperti ruam panas.
“Kami selalu memiliki sekelompok kecil pasien Covid-19 yang mengalami ruam aneh. Tetapi, hingga 15 persen anak-anak dengan Omicron mengalami ruam yang tidak biasa,” ujar dokter asal Inggris, David Lloyd, dalam laman Canberra Times, Selasa, 4 Januari 2022.
Tingginya kasus Omicron telah menjadi kekhawatiran di Indonesia dan negara-negara lain. Untuk mengatasinya, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah menyerukan vaksinasi Covid-19 pada anak.
AMELIA RAHIMA SARI