Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Rupiah Ditutup Melemah di 14.353 per USD, Terimbas Sentimen The Fed dan IMF?

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah tipis tiga poin di level Rp 14.353 per dolar AS pada perdagangan sore ini.

26 Januari 2022 | 16.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah tipis tiga poin di level Rp 14.353 per dolar AS pada perdagangan sore ini, Rabu, 26 Januari 2022. Padahal kurs rupiah sebelumnya sempat menguat enam poin dari penutupan sebelumnya di level Rp 14.350 per dolar AS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan salah satu pemicu pelemahan rupiah hari ini karena proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) soal pertumbuhan ekonomi global sebesar 4,4 persen pada 2022. Angka itu lebih rendah 0,5 poin dari prediksi lembaga itu pada Oktober lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu penyebabnya adalah pertumbuhan ekonomi yang akan melambat disebabkan ekonomi akan bergulat dengan gangguan pasokan, inflasi yang lebih tinggi, rekor utang, dan ketidakpastian yang terus menerus akibat penyebaran varian Omicron.

Penyebaran Omicron yang cepat menyebabkan mobilitas baru di banyak negara dan meningkatkan kekurangan tenaga kerja. “Selain itu, Omicron akan membebani aktivitas pada kuartal pertama 2022 dan efek ini akan memudar di kuartal kedua,” katanya, dalam keterangan tertulis, Rabu, 26 Januari 2022.

Selain itu, menurut Ibrahim, ketidakseimbangan pasokan dan permintaan diasumsikan menurun selama tahun ini. Hal tersebut berdasarkan ekspektasi industri akan peningkatan pasokan karena permintaan secara bertahap menyeimbangkan kembali dari barang ke jasa dan dukungan kebijakan yang luar biasa ditarik.

Ia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri bakal kembali menyusut walaupun pemerintah sampai saat ini belum merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi di 2022 antara 5,2-5,5 persen. "Bank Indonesia masih optimistis pertumbuhan ekonomi di 2022 antara 4,7- 5,4 persen,” katanya.

Tapi, menurut dia, jika IMF terus memangkas proyeksi pertumbuhan secara berkala, maka hal serupa juga sebaiknya dipertimbangkan oleh otoritas di dalam negeri. "Sangat kurang moderat kalau pemerintah dan Bank Indonesia masih berpacu pada angka tersebut,” ucapnya.

Dalam hitungannya, kata Ibrahim, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 berkisar pada 4-4,5 persen.

Dari faktor eksternal, Ibrahim menyebutkan ada sentimen yang muncul akibat kekhawatiran geopolitik atas Ukraina dan pada akhirnya menurunkan selera risiko. Investor juga menunggu keputusan kebijakan terbaru Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed.

Pasalnya, Rusia menyatakan keprihatinan besar setelah AS menempatkan 8.500 tentara dalam siaga untuk siap dikerahkan jika terjadi invasi Rusia ke Ukraina. Inggris juga mendesak sekutu Eropanya untuk menyiapkan sanksi jika terjadi eskalasi.

“Para pemimpin Barat terus mempercepat persiapan untuk melawan setiap aksi militer Rusia di Ukraina, sementara Rusia menyatakan keprihatinan besar setelah 8.500 tentara AS disiagakan untuk dikerahkan ke Eropa jika eskalasi terjadi,” kata Ibrahim.

Selain itu, menurut Ibrahim, pasar juga fokus terhadap kebijakan The Fed yang akan menurunkan keputusan kebijakannya di kemudian hari. Investor akan mencari petunjuk untuk waktu kenaikan suku bunga dan pengetatan kuantitatif (QT), tetapi pasar uang saat ini memperkirakan kenaikan pertama pada awal Maret 2022.

Lebih jauh Ibrahim memperkirakan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. "Namun, ditutup melemah tipis di rentang Rp14.330 hingga Rp 14.370,” tuturnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Mutia Yuantisya

Mutia Yuantisya

Alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang ini memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2022. Ia mengawalinya dengan menulis isu ekonomi bisnis, politik nasional, perkotaan, dan saat ini menulis isu hukum dan kriminal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus