Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penduduk di kawasan Sentani, Jayapura, memiliki kebiasaan unik terkait dengan pernikahan. Dalam tradisi perkawinan mereka, jika mempelai pria belum mampu melunasi maskawin, ia wajib meminum air rebusan daun gandarusa (Justicia gendaruss atau Gendarussa vulgaris nees). Tujuannya agar pengantin wanita tidak hamil sebelum mahar terbayarkan. Setelah maskawin dilunasi, barulah jamu gandarusa tak diberikan lagi. Kebiasaan ini menarik perhatian guru besar Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada kala itu, Profesor Moeso Soerjowinoto, yang datang ke sana.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo