Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Sulit Berkonsentrasi? Anda Mungkin Kekurangan Vitamin dan Mineral Ini

Ketika tubuh mengalami kekurangan mineral dan vitamin tertentu, fungsi kognitif, termasuk konsentrasi, akan terpengaruh.

16 Desember 2023 | 10.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pria bekerja di depan laptop. Foto: Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menjaga fokus dan konsentrasi merupakan hal penting dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Belajar, bekerja hingga mengemudikan kendaraan. Namun, ada kalanya seseorang mengalami kesulitan berkonsentrasi.

Dan salah satu yang dapat jadi penyebabnya adalah kekurangan sejumlah jenis vitamin dan mineral. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tubuh bergantung pada berbagai vitamin dan mineral untuk berfungsi secara optimal. Ketika vitamin dan mineral tertentu mengalami kekurangan, fungsi kognitif, termasuk konsentrasi, akan terpengaruh. Berikut deretan vitamin dan mineral yang berpengaruh pada tingkat konsentrasi seperti dikutip dari Times of India.

Demi Konsentrasi 

Vitamin B kompleks

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu pemain kunci dalam fungsi kognitif adalah vitamin B kompleks, yang meliputi B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B5 (asam pantotenat), B6 (piridoksin), B7 (biotin), B9 ( folat), dan B12 (cobalamin). Vitamin ini memainkan peran penting dalam metabolisme energi dan produksi neurotransmiter yang mempengaruhi suasana hati dan kinerja kognitif.

Vitamin D

Sering disebut sebagai "vitamin sinar matahari", vitamin D memainkan peran penting dalam fungsi kognitif. Ini telah dikaitkan dengan produksi serotonin, neurotransmitter yang memengaruhi suasana hati dan memengaruhi konsentrasi. Paparan sinar matahari, makanan yang diperkaya, dan ikan berlemak merupakan sumber vitamin D yang sangat baik. 

Vitamin C

Selain perannya yang terkenal dalam kesehatan kekebalan tubuh, vitamin C juga mendukung fungsi kognitif. Sebagai antioksidan, membantu melindungi sel-sel otak dari stres oksidatif. Buah jeruk, stroberi, dan paprika merupakan sumber kaya vitamin C.

Asam lemak omega-3
Meskipun bukan vitamin, asam lemak omega-3, terutama EPA dan DHA yang ditemukan pada ikan berlemak seperti salmon dan trout, berperan penting dalam kesehatan otak. Asam lemak ini berkontribusi pada struktur membran sel di otak dan terlibat dalam fungsi neurotransmitter, yang berpotensi memengaruhi konsentrasi dan kinerja kognitif.

 Zat besi


Zat besi sangat penting untuk mengangkut oksigen ke otak sehingga ekurangan zat besi dapat menyebabkan kelelahan dan kesulitan berkonsentrasi. Sumber zat besi yang baik adalah daging m erah, unggas, kacang-kacangan, dan sereal yang diperkaya. 

Seng

Seng terlibat dalam berbagai reaksi enzimatik dalam tubuh, termasuk yang berkaitan dengan fungsi neurotransmitter. Kekurangan seng dapat berdampak negatif pada fungsi kognitif. Makanan yang kaya akan seng meliputi daging, produk susu, dan kacang-kacangan.

Magnesium
Magnesium sangat penting untuk transmisi saraf dan kontraksi otot, termasuk di otak. Kadar magnesium yang tidak memadai dapat menyebabkan kesulitan konsentrasi. Sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, dan biji-bijian merupakan sumber magnesium yang sangat baik. 

Antioksidan

Selain vitamin tertentu, pola makan kaya antioksidan dari buah-buahan dan sayuran dapat membantu melindungi otak dari stres oksidatif. Buah beri, sayuran berdaun hijau, dan sayuran berwarna merupakan sumber antioksidan yang kuat. 

Hidrasi

Meskipun bukan vitamin, tetap terhidrasi dengan cukup sangat penting untuk fungsi kognitif yang optimal. Dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan dan kesulitan konsentrasi. Pastikan Anda mengonsumsi air dalam jumlah yang cukup sepanjang hari.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus