Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan aromaterapi dalam ruangan tentu sangat sering djumpai. Aromaterapi adalah praktik kuno yang menggunakan minyak wangi. Aromanya biasanya berasal dari sumber alami seperti tumbuhan, bunga, kulit kayu, daun, dan bahkan akar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Efeknya pun tergantung pada bahan atau senyawa yang digunakan. Misalnya, lavender. Lavender digunakan untuk menghilangkan stres karena dikenal dapat merangsang ketenangan dan relaksasi. Kemudian lemon dan peppermint diyakini memiliki efek antibakteri dan antivirus, sehingga meningkatkan sistem kekebalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagaimana Aromaterapi Ruangan Bekerja
Aromaterapi bekerja dengan mengaktifkan reseptor bau di hidung, kemudian mengirimkan sinyal melalui sistem saraf ke sistem limbik. Sistem limbik terdapat pada bagian otak, yang bekerja mengontrol emosi.
Manfaat Aromaterapi Ruangan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wewangian ketika dihirup dapat memiliki beberapa manfaat Kesehatan. Manfaat tersebut yakni:
- Mengurangi Stres dan Kecemasan
Meskipun tak mungkin dihindari, ada cara untuk mengelola stres dan kecemasan. Salah satunya adalah melalui aromaterapi dalam ruangan. Minyak atsiri seperti lavender terbukti secara ilmiah dapat meredakan stress. Kerjanya menenangkan sistem saraf serta menurunkan detak jantung dan tekanan darah. Fungsi yang sama juga berlaku untuk minyak serai, melati, kamomil, dan mawar.
- Meningkatkan Energi dan Fokus
Minyak atsiri juga diyakini sebagai alternatif yang lebih sehat untuk mengatasi kemerosotan di sore hari. Misalnya minyak lemon, jeruk, rosemary, kemangi, dan peppermint. Mereka dapat membantu menyegarkan indera, meningkatkan konsentrasi serta kinerja otak. Alhasil, Anda dapat tetap fokus pada tugas yang ada dan berenergi positif sepanjang hari.
- Meredakan Nyeri dan Mempercepat Pemulihan
Meskipun aromaterapi ruangan bukan bekerja sebagai pengganti perawatan medis, namun dianggap dapat membantu mengurangi nyeri fisik. Terutama nyeri pasca operasi. Terlebih lagi, minyak esensial seperti melati, kayu putih, rosemary, dan kamomil berkhasiat membantu meredakan nyeri, ketegangan, serta pembengkakan.
- Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Minyak esensial juga dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Karena sifat anti-inflamasi, antibakteri, dan antivirus yang terkandung di dalamnya, minyak seperti oregano, jahe, kayu putih, dan kemenyan dapat membantu melindungi tubuh dari infeksi.
- Meningkatkan kualitas tidur
Siapa yang tak menginginkan tidurnya berkualitas. Untuk dapat tidur nyenyak dan tanpa gangguan, minyak esensial seperti lavender, chamomile adalah pilihan yang tepat. Minyak tersebut dikenal memiliki sifat rileks yang mendorong tidur sepanjang malam. Sebuah studi yang melibatkan pasien di ICU koroner menyatakan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan dalam tidur mereka setelah menghirup minyak lavender selama 15 hari.
- Membantu Kesehatan Pencernaan
Minyak esensial aromaterapi nyatanya memiliki banyak manfaat. Manfaat lain seperti kemampuannya mendukung kesehatan pencernaan. Kerjanya merangsang pemecahan nutrisi, sehingga dapat mencegah gangguan pencernaan atau sakit perut. Selain itu, senyawa aroma tertentu dikatakan dapat menahan nafsu makan, sehingga membantu seseoranga merasa kenyang lebih lama.
ANNISA FEBIOLA